Baru beberapa bulan lalu saya pulang ke Indonesia dan mencoba transportasi umum, khususnya kereta api di Indonesia. Luar biasa, Stasiun kereta api Tugu Yogyakarta, Gubeng Surabaya dan Tawang Semarang sudah jauh berbeda dibanding saat saya masih tinggal di Indonesia sepuluh tahunan yang lalu. Bersih, pelayanan profesional, keselamatan penumpang sangat bagus dan tidak ada lagi penjual pecel dan gorengan yang berada di area stasiun. Semua kereta api di Indonesia telah berubah jadi dingin dan berAC dalam waktu kurang dari 10 tahun.
Calo jelas tidak ada lagi, ngantri berdiri beli tiket sudah tentu tidak ada lagi, beli tiket bisa online. Di Stasiun Tugu Yogya malah saya bisa masuk ke Executive Lounge yang tidak pernah saya jumpai di Stasiun Kereta Api di negara manapun yang pernah saya kunjungi. Mungkin anda tidak percaya apa yang saya katakan, mari kita bandingkan saja dengan kereta luar negeri. Saya ajak anda jalan jalan naik kereta api di Inggris.
Kereta Api Inggris ini sepertinya peninggalan Sherlock Holmes atau Agatha Christie. Kalau anda pernah menyaksikan film detektif kuno 'Murder On The Orient Express', nah seperti itulah bentuk kereta api di Inggris ini, tepatnya di Isle Of Wight. Tidak ada AC sama sekali di kereta, tapi udara sangat sejuk didalam karena pintu nggak bisa ditutup. Kereta api ini menghubungkan beberapa stasiun Ryde Pier Head, Ryde Esplanade, Ryde St John, Small Brook, Brading, Sandown, Lake dan terakhir Shanklin.
Goyangnya sungguh luar biasa aduhai, kalau lokomotifnya goyang kekanan, ekornya goyang kekiri. Assooy......., Kusen jendela terbuat dari kayu mirip kusen di rumah rumah Perumnas di tanah air. Lantainya dilapisi triplek tebal. Atap kereta bagian luar terlihat korengan penuh karat tapi bagian dalam masih terlihat sangat bagus. Mungkin dempulnya sangat tebal sekali sebelum dicat putih.
Kondektur kereta butut di Isle Of Wight ini sangat pemarah sekali, mungkin karena tiap hari kereta bututnya dikritik penumpang terus menerus. Semua penumpang kayaknya sudah paham dengan karakter pak kondektur yang pemarah tersebut. Kebanyakan penumpang hanya senyam senyum dan tertawa saja saat ada penumpang complain lalu dimarahi pak kondektur galak tersebut. Sepertinya semua penumpang takut diturunkan ditengah jalan.
Anak saya sempat kena marah juga dan ditertawain penumpang lain :
'Ada asuransi nggak kalau penumpang tergores dan terkena tetanus ?'.
Ini sebenarnya pertanyaan umum penumpang yang khawatir akan terluka, tergores besi karatan didalam gerbong kereta. Tapi pak kondektur dengan lihai menjawab segala macam keluhan penumpang,
'Saya naik kereta ini sejak kanak kanak',
'Keretanya seperti sekarang ini karena tertular tetanus dari saya'
Baca Juga :
- Bikini Di Isle Of Wight
- mBecak Di London
- Old Portsmouth Walking Tour 1
- Old Portsmouth Walking Tour 2
- Ya Ampun Urban Garden
- Pasar Gombal Birmingham
- Bule Inggris Pingin Ke Raja Ampat
- Lagoan Isles, Negara Kepulauan Ditengah Kota
- Dimana Beli Baju Bekas Di London
- Ngetest Arab Di Inggris
- Embahnya Copet Ada Di Pasar Camden
- Pasar Krempyeng City Center Portsmouth
- Church Street Tanah Abangnya London
- Soho London, Pasar Gini Di Kampung Ane Juga Ada
- Kemana Lapak PKL Covent Garden