Jalan jalan ke kota Lviv, Ukraina jangan lupa sempatkan waktu untuk berkunjung ke Vernissage Market. Lokasinya hanya beberapa langkah saja dari gedung opera The Lviv National Academic Opera and Ballet Theatre of Solomiya Krushelnytska yang berada di kawasan downtown atau historic center kota Lviv.
Ambil saja brosur pariwisata dari hotel dan coba telusuri gang dan jalan kecil disekitar gedung opera, tepatnya berada disebelah kiri gedung opera.
Pasarnya benar benar pasar kaki lima dengan lapak lapak beratap plastik sebagai peneduh dan tidak ada bedanya dengan PKL Tanah Abang. Meja lapaknya terlihat apa adanya seperti meja lipat atau meja kayu yang mudah diangkut kalau ada Tibum. Jangan membayangkan lapak kaki lima diluar negeri itu lebih canggih dibanding lapak kaki lima di Indonesia ya, ternyata sama saja.
Jangan juga menganggap PKL diluar negeri itu lebih tertib dan taat aturan juga, itu salah besar. Di pasar Vernissage ini PKL juga nggelar lapak ditengah jalan, ada yang maju ada yang mundur dan sama persis dengan lapak lapak di negara lain seperti Belanda, United Kingdom, Perancis dan di Tanah Abang.
Yang dijual di pasar Vernissage ini berbagai macam karya seni dan kerajinan tangan seperti lukisan, patung kayu. perhiasan kalung, gelang, hasil sulam dan jahit termasuk hiasan dinding dan baju baju tradisional Ukraina.
Yang paling menarik selain baju dan hiasan sulam/bordir khas Ukraina adalah kotak kayu Carthapian yang namanya sulit diingat ingat yaitu Zdesprizutstvuyut. Bener atau nggak nama aneh ini yang jelas pedagangnya sendiri yang menerjemahkan dan menuliskan namanya dalam huruf latin.
Jangan khawatir untuk bertransaksi di pasar ini dan juga pasar pasar tradisional dimanapun diseluruh dunia. Gunakan selalu bahasa universal yang dimengerti oleh semua orang yaitu Bahasa Calculator untuk tawar menawar harga. Basa basi nggak perlu pakai bahasa Inggris karena pedagangnya juga nggak bakalan ngerti bahasa Inggris. Saya selalu memakai bahasa Jawa untuk basa basi.
'Bu, iki apik tenan regane piro ?'
Si ibu penjual langsung panjang lebar menjelaskan pakai bahasa Russia.
'Mbok ojo larang larang to bu'.
Si Ibu ngerti yang saya ucapkan dan tetap melanjutkan nyerocos pakai bahasa Russia.