Namanya Galta Ji Temple. Tempat ini merupakan sekumpulan bangunan tempat ibadah orang India yang terletak diantara tebing batu cadas Aravali Hill. Lokasi tepatnya di Khania Balaji, sekitar 10 Km dari kota Jaipur, Rajasthan, India.
Sering juga orang menyebut dengan nama Monkey Temple (Khole Ke Hanuman Ji) karena komplek bangunan ini dihuni banyak sekali monyet yang dikeramatkan.
Salah satu kuil monyet ditempat ini namanya Galwar Bagh. Sebenarnya nggak cuma monyet saja yang dikeramatkan di tempat ini, tapi sapipun juga dibuat hidupnya enak, nyaman dan mulia disini.
Sebagai tempat suci warga India, sudah tentu banyak sekali benda yang dikeramatkan selain monyet dan sapi. Yang sangat terkenal dan menjadi tujuan para pengunjung adalah kolam besar berisi 'Air Suci' yang katanya berasal dari mata air yang mengalir dari bukit bukit disekitarnya.
Pada hari hari besar keagamaan tertentu, semua orang India tumplek-blek datang dan mensucikan diri di kolam ini. Kalau nggak salah ada tujuh kolam pemandian besar berundak dari yang paling Maha'suci' sendiri terletak diatas dan paling bawah sendiri dengan kualitas ke'suci'annya masuk kategori 'pas pasan'.
Yang jelas warna airnya hijau-hijau tua seperti berlumut, dan katanya nggak pernah kering dari jaman dulu. Gimana bisa kering, dikuras dan dibersihkan saja sepertinya nggak pernah dan itu terlihat dari warna airnya yang hijau dekil.
Monyet-monyet yang menghuni bangunan kuil di sekitar kolam inipun terlihat juga ikut ikutan gembira ria nyemplung dan mandi di kolam ini. Sapi katanya juga dimandikan di kolam ini, tapi saya tidak melihat sendiri saat itu.
Saat saya datang, kolam pemandian yang paling atas sedang dibuka untuk umum sedangkan kolam lainnya ditutup. Nama kolamnya Galta Kund. Kolam ini katanya kolam yang paling suci dan nggak pernah kering. Baik laki laki maupun perempuan mandi bareng ditempat yang sama, nggak ada pemisah sama sekali tetapi yang perempuan mengelompok sendiri di kolam sebelah kiri. Mungkin risih kalau membaur dengan yang laki laki.
Cukup lama saya mengamati orang India sedang mandi dan saya langsung bisa menyimpulkan. Ternyata, sebagian besar lelaki India itu celana dalamnya cuma cawet atau kolor. Bahannya semacam kain karung tepung terigu seperti yang sering dipakai kakek saya waktu jaman perjuangan 1945.
Jarang yang terlihat ada laki laki yang memakai celana dalam modern merk Rider, Hings, GTMan atau Speedo. Mungkin ini pengaruh dari Mahatma Gandhi yang selalu menganjurkan memakai produk tenun buatan sendiri.
Yang wanita ternyata juga sama saja. Di balik kain Saree yang menutupi tubuhnya, tidak ada satupun yang terlihat memakai Bra Modern merk Triump, Sorella atau semacamnya. Begitu kain Saree dibuka ternyata yang terlihat Bra model kuno dan celana dalam kolor tepung terigu yang sering dipakai nenek nenek jaman baheula.