Namanya Cock Rock Di Cappadocia
Bahasa Jawanya Watu K****l Bisa ngebayangin nggak, kalau seandainya anda salah satu dari sedikit wanita dalam bus pariwisata yang isinya sebagian besar laki laki. Saya pernah mengalaminya saat jalan jalan di Cappadocia. Sepanjang jalan turis laki laki dari berbagai macam negara guyon dan ngakak mulu. Yang semula saat berangkat dari Goreme masih belum ada yang kenal, sontak langsung akrab dan saling tertawa ngakak saat memasuki Love Valley, Cappadocia. Namanya keren, Lembah Cinta, tapi isinya ratusan prototype 'barang' yang paling dibanggakan kaum lelaki. Lokasi Love Valley ini sekitar 10an Km dari Goreme, kota kecil tempat saya menginap.
Yang Tengah Ujungnya Berlubang
Berdasarkan Mithos, Katanya Penyakitan
Udah Kena Penyakit Kelamin Siphilis
Didalam bus, tiba tiba ada turis yang teriak "Oh my God, mirip sekali punyaku !!!", sambil menuding ke salah satu bebatuan yang konon namanya 'Cock Rock' (bahasa Jawanya 'Watu K****l', maaf). Semua turis didalam bus melihat semua dari jendela lalu turis laki laki pada ngakak semua. Menurut anda, sebaiknya saya ikut ngakak atau cemberut ?. Tersenyum atau pasang wajah judes ?. Semula saya pura pura nggak dengar apa yang dibicarakan, maksudnya buat Jaga Image (Jaim). Tetapi ketika saya sibak tirai jendela bus dan saya lirik pemandangan diluar dari jendela, ternyata banyak sekali bebatuan disepanjang jalan yang benar benar bentuknya mirip sekali dengan 'onderdil'nya mas Ardi. Ada yang kecil imut, besar, mereng kekiri dan mereng kekanan. Lama lama saya #mesem, #kelingan, #ngebayangin., #gemes, #pingintakremes.
Jiah, Keciiilll, Nggak Ada Apa Apanya Ternyata
Dibanding Yang Dibelakang
Melihat pemandangan batu yang mengacung tegak keatas di Love Valley ini saya jadi teringat Tugu Monas di Jakarta. Saya tidak pernah melupakan sama sekali Tugu Monas yang sangat bersejarah tersebut. Waktu masih mahasiswa, jaman pacaran puluhan tahun yang lalu, saat itu saya sedang melintas Monas dan jalan berdua menuju kantor BKKA Pertamina untuk urusan permohonan kerja praktek mas Ardi. "Mas, jalannya pelan dong, kok ninggal terus. cinta nggak sih ?" "Tenang dik, selama Tugu Monas masih berdiri tegak, aku akan tetap mencintaimu", sambil menunjuk Monas. Cie cie....., Alhamdullilah Monas masih berdiri tegak sampai sekarang.