Cihui...!, Akhirnya Bisa Juga Grutal Gratul Karena Sepeda Doltrap Mungkin sudah jadi nasib saya dimana saya harus "diparkir" bersama sama dengan sepeda. Tidak boleh bicara, tidak boleh bergerak dan tidak boleh berdiri. Pokoknya duduk manis diantara puluhan sepeda di Belanda. Sedih rasanya "diparkir" seperti ini, tapi bagaimana lagi semua menganggap saya terlalu bawel dan cerewet memberi instruksi bagaimana naik sepeda yang benar. Sebagai seorang ibu, saya tentu tidak ingin anak saya terjatuh saat naik sepeda. Saya masih ingat betul, terakhir anak saya naik sepeda sekitar 10 tahun lalu, yaitu ketika anak baru lulus SD, setelah itu tidak pernah lagi naik sepeda. Dari dulu semua anak saya terbiasa naik bus untuk pulang dan pergi ke sekolah. Pergi ke rumah teman cukup jalan kaki atau diantar orang tua. Sejak pindah ke Kuwaitpun, pergi ke sekolah menjadi tanggung jawab saya untuk antar jemput. Sehingga saya tahu betul, anak anakku saat ini sudah tumbuh menjadi anak yang "lupa cara naik sepeda". Gini Lho Cara Naik Sepeda Gabruk.. Hampir Nabrak Mobil Maksudnya Mau Ngajari Di Belanda, anakku saya belikan sepeda. Bukan sepeda baru, cukup sepeda bekas saja. Merk yang dipilih adalah Batavus sebuah merk sepeda yang sangat ngetop di Belanda. Kira kira kalau mobil bisa disamakan sekelas Mercedez Benz. Tetapi karena sepeda bekas, maka harganya cukup terjangkau, hanya EUR 200 saja. Cukup murah kalau dibanding sepeda baru, karena harga baru sepeda merk Batavus bisa lebih dari EUR 600. Sepeda dengan merek ngetop lain adalah Gazelle dan Puch tetapi agak sulit saya dapatkan barang bekasnya, Saya ublek ublek seluruh Belanda tetap saja kurang cocok dengan harganya. Kalaupun ada yang cocok harganya, modelnya kurang cocok, sudah terlalu tua dan di beberapa bagian ada yang rusak. Emak Ikut Ikutan Turun Tangan Emak Terlalu Bawel Memberi Instruksi Masalah baru timbul karena sepeda yang dibeli ternyata 'doltrap' (bahasa Belandanya Doortrap) . Sering juga dikatakan Fixed Gear dan di Indonesia banyak dipakai pada Becak. Suami saya tahu persis gear sepeda kayak gini di Indonesia hanya ada pada becak karena waktu muda dulu sering 'mbecak'. Kalau mau ngerem maka pedal harus dikayuh mundur kuat kuat (Skid). Sepeda model kayak gini sama sekali tidak dikenal anak anakku sebelumnya. Akibatnya bapak, emak, adik dan orang lewat banyak yang berhenti dan semua ikut ngajari bagaimana cara yang bener naik sepeda 'doltrap'. Semua memberi instruksi, dan sebagai seorang ibu, tentu saya yang paling gaduh sendiri. Akibatnya, saya terpaksa harus di'setrap' tidak boleh ngomong, tidak boleh memberi instruksi dan juga harus duduk manis mengawasi dari jarak jauh saja. Emak Teriak Teriak Hati Hati Jatuh....!!!!!!!!!! " Bunda ini ngapain cerewet sekali " " Udah duduk manis didalam sana " " Malu dong semua orang berhenti dan ngeliat kita " " Malu dong semua orang ikut ngajari naik sepeda " Akhirnya, Terpaksa Harus Diparkir Diantara Sepeda Karena Terlalu Bawel Memberi Instruksi, Ya Nasiiib.....! Yah, apa boleh buat, cerita ini saya akhiri sampai disini saja. Saya tidak tahu aktifitas yang terjadi diluar lagi. Saya sendiri, tidak boleh bergerak, tidak boleh berdiri, tidak boleh menegok dari jendela dan tidak boleh berteriak memberi instruksi lagi. Tapi syukur alhamdullilah, anak anak dan suamiku tidak membawa lakban. Seandainya mereka bawa lakban, bisa jadi mulut saya diplester pakai lakban. Ya nasiiibbbbb !!!!! Baca Juga :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H