Pertengkaran antara Bupati dan Wakil Bupati Toli-toli telah beredar luas. Bikin malu terpidana dan monyet-monyet yang bergantungan di pohon. Konon pemicunya adalah penggantian pejabat eselon yang tidak diketahui/ dilaporkan kepada Wakil Bupati.
Benar-benar Wabup semblekete!
Bagaimana mungkin Bupati melapor kepada bawahannya? Harusnya Wabup itulah yang mencari informasi ke BKD Kabupaten, yang menjadi bawahannya juga.
Si Wabup itu mesti menyadari bahwa menjadi wakil itu memang tak enak. Di organisasi apapun, menjadi wakil itu adalah awak dan sikil, hanya bekerja. Sedangkan mulut yang bicara dan makan itu ada di kepala!
Wakil itu hanya ban serap. Berfungsi jika yang diwakilinya mengalami sakit lumpuh atau mati, atau berhalangan tetap.
Makanya jangan buru-buru menyatakan siap menjadi wakil. Mau jadi wakil gubernur atau wakil presiden, sama saja. Isinya makan hati kalau mengedepankan ego sendiri.
Sekarang DRPD Toli-toli harus menggelar sidang istimewa, menonaktifkan wakil bupati sontoloyo itu, agar pemerintahan kondusif. Agar energi Pak Bupati terkonsentrasi memikirkan rakyatnya, bukan mengurusi Wabup-nya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H