Di dalam buku Mati Ketawa Ala Rusia terdapat satire bermutu, yaitu dialog ringan antara seorang kuli pelabuhan dengan Karl Marx, penganjur komunisme kelas wahid dunia. Sebagaimana diketahui Karl Marx adalah bapak komunisme keturunan Yahudi yang buah pikirannya telah memicu meletusnya Revolusi Bolsyevic di Rusia. Kuli pelabuhan itu menanyakan mengapa Karl Marx mengajarkan komunisme jauh dari Israel, tanah perjanjian nenek-moyang Kaum Yahudi. Mengenai fenomena itu Karl Marx menjawab pendek: "Tak ada orang mengajarkan kehancuran di tanah leluhurnya sendiri....."
Hal senada pernah juga ditanyakan kepada Alm. Budi Sampoerna, ahli waris kerajaan rokok terbesar di Indonesia. Ketika kepadanya ditanyakan, mengapa sebagai peracik cita rasa rokok terkenal, ia sendiri tidak merokok? Budi Sampurna menjawab singkat seraya terbahak-bahak: "Tak ada orang sebegitu bodoh meracik racun untuk dirinya sendiri....."
Begitu pula sebenarnya dengan Nafsiah Mboy, Menkes yang kecerdasannya diakui banyak pihak itu. Sebagai penganjur kondomisasi paling populer sekarang ini, kepadanya perlu ditanyakan apakah telah memberlakukan kondomisasi di rumahnya sendiri? Apakah setiap suaminya ke luar rumah selalu mengantongi kondom? Anak-anaknya atau cucu-cucunya yang masih SMP atau SMA, setiap berangkat sekolah di dalam tasnya dibekali kondom? Begitu pula kepada tamu-tamu yang datang ke rumahnya, selalu disuguhi hidangan teh manis berikut sepiring kondom?
Jika ditanya seperti itu kemungkinan besar Nafsiah Mboy akan menjawab: "Jaga mulutmu, atau kujahit nanti! Sosialisai kondom itu untuk orang lain, bukan untuk keluargaku.....!"
Rupanya Nafsiah Mboy merasa hanya dirinyalah yang mampu mengurus keluarga!
*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H