Lihat ke Halaman Asli

TV-One Kampungan Soal Darsem

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Betapa konyolnya penyiar TV-One itu, tak henti-hentinya bergunjing soal Darsem. Mentang-mentang mereka memprakarsai pengumpulan sumbangan Rp. 1,2 milyar untuk Darsem, lalu mereka merasa berhak mencampuri urusan pribadi Darsem. Rupanya penyiar yang cantik-cantik itu tak berbeda dengan perempuan kampung pencari kutu yang berderet di tangga rumah.Termasuk Tina Talisa yang konon presenter top itu, tak dapat menahan kedengkiannya terhadap Darsem. Mulut mereka sampai merot-merot menggunjingkan Darsem. Mungkin perasaan mereka, mantan TKW, kok tiba-tiba lebih cantik dan lebih kaya dari dirinya. Toko mas berjalan-lah, mabuk uang-lah, lupa diri-lah, lupa janjinya-lah….

Ah, perempuan, betapa tak patut sifat iri hati dipertontonkan di muka umum!

Apa pula urusannya? Bukankah uang itu telah sah menjadi milik Darsem? Apakah penyiar TV-One itu tidak mengerti makna status hak milik? Terserah mau digunakan apa uang itu, semuanya terserah Darsem. Mau dibelikan rumah atau perhiasan, mau memnborong rumah BTN atau membeli sekawanan kerbau, itu terserah Darsem. Apa ia mau bersedekah kepada TKW lainnya atau tidak, tak ada yang bisa memaksa. Semuanya terserah Darsem. Hukum negara melindunginya!

Kalau mau dapat rejeki nomplok seperti Darsem, silakan pergi jadi TKW ke Arab Saudi dan bikin ulah disana. Gitu aja, kok, repot!

Untung saja Darsem berendah hati. Ia mau menyumbang Rp. 20 juta kepada anak Ruyati yang tampaknya berduit juga itu. Kepada reporter TV-One yang menemuinya Darsem berkata jujur: “Memang benar saya belikan perhiasan, supaya mudah menjualnya jika diperlukan. Saya juga membeli rumah seharga Rp. 50 juta, dan sedang memperbaikinya….” Kalimat itu jauh lebih berkualitas daripada gunjingan si penyiar cantik.

Seandainya Darsem itu adik saya, saya akan bongbong ia bikin jantungan mereka yang iri hati. Saya akan merelakan diri jadi staf pribadinya, lalu berkata kepada reporter TV-One:  “Kalau kalian hendak mewawancarai Darsem, maka harus memiliki surat pengantar dari perusahaan tempat kalian bekerja. Harus membuat reservasi terlebih dahulu. Kalian harus tahu bahwa Darsem dan Karni Ilyas  setaraf. Beritahu Karni Ilyas, jika ia ada keperluan maka ia mesti datang sendiri, dan merangkang-rangkang di hadapan Darsem….”

Babak bingkas semua!

Uang 1,2 milyar saja sudah bikin iri setengah mati. Bagaimana lagi kalau 1 trilyun?

Ha ha ha….

*****




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline