Bermain pencak silat pada upacara adat adalah biasa. Meramaikan iring-iringan penganten misalnya. Dua orang petarung membuka jalan di depan, menghunus golok masing-masing, dan orang-orang yang berjubel segera menjauh, takut terkena sabetan golok. Tapi sesungguhnya pertarungan itu hanyalah pura-pura, pesilatnya pun amatiran. Pada umumnya gerakannya asal main comot saja, seolah-olah jurus silat padahal bukan. Namanya juga pura-pura!
Tapi bagaimana kalau permainan pura-pura itu berubah menjadi tarung betulan? Golok beradu golok, selempang ditebas putus terkena golok. Rumbai-rumbai dan topi beterbangan.
"Haaaiiii......tt!"
"Ciaaa...ttt!"
Yang terjadi adalah kegaduhan. Para tamu memekik-mekik, dan pengantin pun ikut menghambur menyelamatkan diri. Tinggallah para lelaki yang punya nyali terjun ke arena, melerai orang yang berkelahi dengan golok.
Untung, sekali lagi untung, tak terjadi apa-apa. Maka kalau Anda menggelar acara pengantenan, periksa betul pemain silatnya. Mereka diminta pura-pura pencak silat, bukan silat betulan!
Ha ha ha.....
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H