Lihat ke Halaman Asli

arya Salofa

digital marketing Spesialist

Mengapa Empati dan Pemahaman Masalah Klien adalah Kunci Sukses Sales

Diperbarui: 28 Oktober 2024   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik.com

Ketika berhadapan dengan prospek, seorang sales profesional harus memahami lebih dari sekadar produk yang ia tawarkan. Pekerjaan sales membutuhkan seni berbicara, teknik membaca situasi, serta kemampuan beradaptasi dengan cepat sesuai dengan tipe pelanggan yang dihadapi. Berikut adalah cerita inspiratif yang dapat memberikan gambaran bagaimana cara sales menawarkan produk dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan efektif.

Pahami Masalah, Bukan Langsung Menjual

Anton baru saja memasuki dunia sales di sebuah perusahaan teknologi. Produk yang ia tawarkan cukup canggih, yakni sistem manajemen data berbasis cloud yang dirancang untuk perusahaan-perusahaan besar. Pada hari pertamanya, Anton melakukan riset dan belajar tentang produk secara mendalam. Ia berpikir bahwa semakin banyak yang ia tahu tentang fitur produk, semakin besar peluang untuk menjual.

Di hari pertama bertemu dengan calon klien, Anton langsung mempresentasikan keunggulan sistemnya dengan antusias. Ia menjelaskan bahwa produk ini dapat mengurangi risiko kehilangan data dan memudahkan akses informasi. Namun, respons klien tampak datar.

"Maaf, tapi saya rasa fitur ini bukan yang kami cari saat ini," jawab klien tersebut.

Anton belajar satu hal penting hari itu: ia terlalu fokus menjual fitur tanpa memahami kebutuhan klien. Sejak saat itu, ia mengubah pendekatan.

"Bukan produk yang perlu dijelaskan dulu, tapi masalah yang klien hadapi yang perlu kita pahami," pikirnya dalam hati.

Pendekatan Pertama: Dengarkan dan Bangun Koneksi

Di kesempatan berikutnya, Anton bertemu dengan seorang manajer IT dari sebuah perusahaan retail besar. Alih-alih langsung menawarkan produk, Anton memulai percakapan dengan menanyakan tentang tantangan yang sering mereka hadapi dalam mengelola data perusahaan.

Manajer tersebut mulai menceritakan bagaimana sulitnya mereka menyimpan data yang terus berkembang, dan seringkali sistem mereka mengalami down saat dibutuhkan. Anton mendengarkan dengan seksama tanpa memotong pembicaraan.

"Poin pertama dalam sales: dengarkan dulu. Biarkan mereka berbicara. Jika kamu tahu masalahnya, kamu tahu cara membantu," pikir Anton.

Setelah klien selesai bercerita, Anton tersenyum dan berkata, "Jadi, jika saya bisa bantu menyederhanakan pengelolaan data dan menjamin uptime yang lebih stabil, itu sesuatu yang Anda cari, ya?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline