Sosok Susno melekat di kepala orang setelah mencuatkan istilah Cicak dan Buaya, ketika dirinya bereaksi atas penyadapan yang dilakukan KPK. Posisinya sebagai Kabareskim saat itu yang terkesan menantang KPK memang menunjukkan arogansi yang menyinggung masyarakat. Hal ini terlihat dari benyaknya reaksi negatif terhadap Susno Duaji, sampai-sampai ia merasa perlu mengklarifikasi maksud pernyataannya. Susno pada akhirnya dicopot dari posisinya dan diseret ke pengadilan, kini dalam status buron setelah dinyatakan bersalah namun tidak ditemukan keberadaannya oleh eksekutor kejaksaan.
Terlihat lucu dan rada tegang menonton jaksa dan Susno kejar-kejaran. Paling dramatis adalah sewaktu jaksa gagal menangkap Susno di rumahnya di Dago Pakar, Bandung. Jaksa yang datang dengan tim tidak berhasil menahan Susno, yang dijaga ketat oleh sekelompok orang. Dengan dikawal dan dibawa dalam mobil polisi Susno berhasil lolos dan berlindung di Kantor Polda Jabar.
Susno yang berhasil mengelabui jaksa dengan kesepakatan yang katanya diwasiti pihak Polda, berhasil lolos dari penangkapan saat itu. Mungkin sadar jaksa tidak dapat dikelabui lama-lama, Susno sudah berpindah tempat lagi, bahkan kuasa hukumnya mengaku tidak tahu di mana keberadaan yang dikuasahukumkannya.
Melihat pating pecototnya proses penangkapan Susno oleh jaksa, teringat saya dengan film kartun Tom and Jerry. Kedua tokoh dalam serial kartun TV produksi Metro Goldwyn Mayer itu dikenal dengan kelucuan karena aksi kejar-mengejarnya. Tom seekor kucing penjaga rumah kerap tertipu dan menjadi bulan-bulanan aksi Jerry, seekor tikus rumah, yang pintar mengelabui dan lincah.
Namun walau seringkali Tom bernasib nahas, dan Jerry lolos dari pengejaran, di suatu episode Tom akhirnya berbalik mengelabui Jerry yang tidak berkutik.
Akhir seperti itukah yang akan dialami Susno Duaji dalam pelariannya dari kejaksaan?
Ayo Tom, kejar terruusss ...
