Lihat ke Halaman Asli

Tengah Malam di Bulan Juli

Peneliti, Konsultan, Guru, Jurnalis

Ekonomi Melemah di Bulan Juni, Apa Buktinya?

Diperbarui: 9 Juli 2019   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak orang mengatakan ekonomi melemah. Apakah memang benar? Saya rasa kita perlu bukti yang lebih otentik daripada sekedar opini. Kali ini seperti yang dilansir dari Forbes, beberapa negara mengalami kemunduran dalam PMI (Purchasing Manager Index) di bulan Juni. PMI Cina mengalami penurunan di bawah angka 50. Mungkin Cina masih masuk akal jika mengalami penurunan mengingat sekarang mereka lagi perang dagang dengan Amerika Serikat. Namun, Negara lain pun juga mengalami dampak yang sama seperti Jepang. 

Grafik PMI Jepang mengalami penurunan selama enam bulan berturut-turut. Uniknya, penurunan PMI di Jepang bisa dikatakan yang tercepat dalam tiga tahun terakhir ini seperti yang diberitakan oleh thestar. Korea selatan juga mengalami hal yang sama tapi sedikit lebih baik dari Jepang karena mereka mengalami penurunan PMI dalam empat bulan terakhir. Singapura yang terkenal dengan ekonominya yang baik juga mengalami penurunan  PMI pada bulan Juni menjadi 49.6 berdasarkan berita channelnewsasia. Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Indonesia pun juga mengalami hal yang sama  yaitu turun dari 51.6 menjadi 50.6. Dampaknya melemahnya menyebabkan nilai IHSG tidak bisa melaju seperti yang dilansir oleh berita kontan.

Apa yang menyebabkan negara-negara lain mengalami penurunan PMI ? Sebelum membahas lebih dalam mengenai penyebab penurunan indeks PMI, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu jika apa itu PMI (jika anda belum tahu). Berdasarkan situs Investopedia,  PMI adalah indeks yang menunjukkan tren ekonomi dari sudut pandang purchasing manager. Seperti yang kita ketahui, purchasing manager tentunya identik dengan perusahaan. Artinya, PMI identik dengan kondisi ekonomi dari sudut pandang manufaktur dan jasa. Konsep PMI sendiri berawal dari supply and demand. Jika demand produk tinggi, maka perusahaan akan memproduksi lebih banyak barang, bukan? kondisi itu akan membuat nilai PMI tinggi karena aktivitas produksi barang meningkat. Akan tetapi, jika demand produk turun, maka perusahaan pun akan menurunkan produksi barang mereka. Dampaknya, nilai PMI turun.

Nah, penurunan PMI di beberapa negara disebabkan oleh demand produk yang turun pada bulan Juni. Seperti Jepang dan Singapura, mereka mengalami penurunan PMI karena demand barang elektronik mengalami penurunan di bulan Juni ini. Jepang sendiri memiliki latar belakang yang unik mengenai penurunan PMI. Karena demand mereka terbesar dari Cina dan sekarang ekonomi Cina sendiri lagi mengalami kondisi perang dagang, maka demand barang elektronik ke Jepang pun turun. Hal itulah yang menyebabkan PMI Jepang turun. Siapa sangka kondisi ekonomi suatu negara mampu memberikan dampak ke negara lain seperti kasus Cina-Jepang.

Sumber:

https://www.forbes.com/sites/kenrapoza/2019/07/03/slowing-economy-trade-war-market-highs-why/#16dac5dc2800

https://www.channelnewsasia.com/news/business/singapore-factory-activity-manufacturing-shrinks-june-2019-11688118

https://www.thestar.com.my/business/business-news/2019/06/21/japan-june-flash-manufacturing-pmi-falls-again/

https://www.marketwatch.com/story/manufacturing-services-pmi-slump-to-multi-year-lows-in-june-2019-06-21

https://investasi.kontan.co.id/news/penguatan-ihsg-tertahan-akibat-pelemahan-indeks-manufaktur-indonesia

https://www.investopedia.com/terms/p/pmi.asp




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline