Lihat ke Halaman Asli

Tendra

Penggiat Jurnalisme di Jakarta

Efek Samping Setelah Jalani Terapi Ozon

Diperbarui: 7 November 2017   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam perkembanganya, dunia kedokteran terus menampakan berbagai perkembangan seiring dengan kebutuhan manusia untuk dapat hidup secara sehat dan penuh vitalitas. Karenanya beragam terapi terus dikembangan, yang tentu saja menggunakan beragam media, salah satunya adalah Ozon (O3). Terapi dengan menggunakan media Ozon sebagai media terapi merupakan satu hal yang populer belakangan. Ini karena tingkat keefektifan bentuk terapi ini untuk mengatasi beragam penyakit berat, mulai dari kanker, AIDS hingga multiple sclerosis.

Efektifitas ozon sebagai mediator terapi untuk pengobatan penyakit tertentu, sebenarnya sudah dikenal dari tahun 1950 an. Bahkan lebih lama lagi sejak 1800 an, ketika para dokter di eropa, tepatnya di Jerman, mulai menemukan catatan bahwa pemberian gas ozon dalam jumlah tertentu dapat merangsang kesehatan pasien, terutama untuk mereka yang menderita gangguan kesehatan kronis. Dan hingga hari ini, teknik penyembuhan dengan media ozon telah banyak memberikan manfaat positif bagi kesehatan manusia.

Untuk jenis metodenya, para dokter biasa menerapkan tipe terapi ini untuk mengatasi beragam masalah kesehatan bagi pasien, sebagai monoterapi, atau juga dikombinasian dengan metode terapi lain. Hal yang demikian penting, karena dimaksudkan sebagai bentuk efisiensi pengobatan serta agar dapat menekan kemungkinan terjadinya efek samping pasca menjalani terapi ozon. Apa sajakah sebenarnya efek samping terapi ozon ini? Simak dalam ulasan kali ini.

Ozon dan Manfaat Terapeutiknya, Berikut Ini Efek Samping Yang Muncul Juga Penanggulangan

Secara alamiah ozon adalah oksidator yang kuat. Juga dikenal sebagai bagian dari pelindung bumi dari sinar UV agar tidak secara radikal masuk. Karena sifat alamiahnya ini, dalam konsentrasi tinggi ozon malahan dapat menjadi racun bagi beberapa organisme hidup. Tapi kebalikannya, dosis yang tepat akan menjadikannya sebagai antioksidan alami. Oleh karenanya hanya seorang dokter dengan kompetensi khusus saja yang dimungkinkan dapat secara langsung menangani pasien yang hendak menjalani terapi ozon.

Karena sifatnya yang adalah oksidator yang kuat inilah, sering muncul keluhan efek samping bagi pasien pasca menjalani terapi ini. Beberapa keluhan yang mungkin muncul antara lain, pusing, pernapasan pendek, juga rasa sakit di bagian dada. Oleh karenanya, dokter akan meresepkan antioxidant yang harus dikonsumsi pasien selama proses terapi. Peresepan antioxidant sangatlah penting, karena mungkin saja ada kelebihan dosis saat pemberian ozon, dengan pemberian antioksidan maka diharapkan proses terapi ozon ini akan tetap terkendali.

Dengan menjalani terapi ozon ada banyak manfaat yang didapatkan oleh seseorang. Mulai dari manfaat yang bersifat imunitas karena dipercaya dapat meningkatkan sistem imun, vitalitas hingga tentu saja untuk memberikan manfaat terpeutik bagi pasien dengan keluhan seperti; nyeri punggung bagian bawah, tumor, pengobatan gigi atau penyakit saluran pernapasan akut atau SARS. (Tendra)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline