Lihat ke Halaman Asli

Oudhiart

Engkau boleh saja pergi ketika matahari sedang menemaniku, tetapi kembalilah tepat waktu sebelum kegelapan memelukku.

Sebenarnya Rusak atau Tidak?

Diperbarui: 10 Januari 2020   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apakah benar sparepart yang ada pada motor saya sudah rusak?

Saya selalu merasa berat hati setiap mengatakan iya ketika ditanya montir, "Bagian ini rusak, Pak. Sebaiknya diganti."

Tentu otak saya langsung mengarah pada uang yang harus dikeluarkan untuk membayar. Padahal saya sudah rutin membawa motor ke bengkel untuk diservis. Namun, selalu saja ada komponen yang rusak ketika dibuka.

Walaupun akhirnya tetap saya suruh ganti, tetapi tetap saja membuat hati ngedumel. Bagaimana tidak, hal itu terus berulang. Mungkin hal yang demikian itu memang dikarenakan ketidaktahuan saya tentang motor. Asal pakai saja tanpa pertimbangan ketika pemakaian.

Saya pernah menaruh curiga pada bengkel tempat servis. Bisa jadi mereka merekayasa kerusakan itu agar para konsumen seperti saya mau tidak mau harus mengganti. Dengan mengganti, pendapatan yang diperoleh oleh bengkel akan meningkat. Apalagi orang-orang seperti saya pasti sangat banyak, tidak memahami apakah komponen-komponen yang disebutkan rusak itu benar-benar rusak.  Jadi, orang seperti saya akan sangat mudah dibohongi karena ketidaktahuan tentang itu dan pasti tidak akan bisa membantah.

Meskipun demikian, kecurigaan itu tidak pernah terluapkan. Saya hanya terus berusaha untuk berpikir positif bahwa para montir yang ada dibengkel akan bekerja secara profesional. Sesuai dengan standar operasional pekerjaan. Tidak pernah tergiur oleh keuntungan yang besar melalui tindakan-tindakan yang merugikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline