Lihat ke Halaman Asli

Mahfud MD : Dari Negarawan Menjadi Partisan

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketika Mahfud MD memutuskan menjadi Ketua Tim Pemenangan Pilpres dari kubu Prabowo-Hatta,hampir semua orang pendukungnya bertanya-tanya,"kenapa...?" ; Namun ternyata jawaban itu secara tidak terduga secara cepat terjawab pada waktu Mahfud MD di wawancarai pada acara "RESPONS" oleh TV One  yang ditayangkan padam tanggal 24 Mei 2014 malam hari.

Sebagai salah satu pendukung Mahfud MD,cukup kaget juga mendengar pernyataan-pernyataan Mahfud MD ketika yang bersangkutan menyampaikan kronologis dirinya sampai menyeberang ke kubu Prabowo Subianto. Salah satunya ternyata PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) tidak memberikan tiket cawapres buat dirinya ke kubu PDIP maupun Gerindra yang masing-masing telah mencalonkan Jokowi & Prabowo sebagai capres ; PKB sebagai Partai Politik yang selama ini menjadi pijakan politik Mahfud MD ternyata malah memberikan tiket cawapres kepada Jusuf Kalla kepada Jokowi,padahal dengan keyakinan yang tinggi dirinya waktu itu merasa akan menjadi cawapres dari PKB,kenyataannya tidak demikian adanya...! Wajah kekecewaan Mahfud MD sangat nampak di acara tersebut.

Pernyataan Mahfud MD di acara tersebut membuat dahi para pendukungnya langsung berkerut,sebab selama ini sikap yang ditunjukkan seorang Mahfud MD adalah sikap negawaran,tidak pernah dalam perjuangannya ada latar belakang dan ambisi untuk mencari jabatan,bahkan ketika yang bersangkutan melepas jabatan Ketua MK yang sebenarnya masih bisa dipilih lagi pun,semua orang berdecak kagum. Kenapa hanya karena dirinya tidak mendapat tiket sebagai cawapres dari PKB langsung berubah 180 derajat...? Segala idealisme negarawan seorang Mahfud MD sirna hanya karena sakit hati....?

Pilihan Mahfud MD menjadi partisan dengan menjadi salah satu pendukung kubu Capres sangat disayangkan banyak orang yang dulu mendukung dirinya. Seharusnya sikap netral sebagaimana yang ditunjukkan oleh SBY dan beberapa tokoh negarawan lain justru akan menjadikan dirinya mempunyai nilai yang sangat tinggi,apalagi dirinya adalah mantan Ketua MK yang sangat terhormat dan kredibel. Pun kalimat yang meluncur dari mulut seorang Mahfud MD yang terkesan mengingkari dirinya pernah menjadi bagian dari Komnas HAM sangat disayangkan,seolah pribadi Prabowo Subianto menjadi putih bersih ketika seorang Mahfud MD sudah dikecewakan oleh Muhaimin Iskandar.

Ternyata Mahfud MD tidak bisa menjaga nilai negarawan yang sudah melekat pada dirinya ; Kedewasaan berpolitik untuk memenangkan rakyat agar bisa belajar arief dan bijaksana seperti yang ditunjukkan oleh SBY dan beberapa tokoh negarawan lain seperti Din Syamsuddin tidak terdapat pada diri seorang Mahfud MD. Sungguh ini merupakan pembelajaran berpolitik yang tidak sangat baik bagi rakyat Indonesia,sebab yang dikejar hanyalah jabatan belaka ; Ketika jabatan itu tidak diperolehnya,maka yang ada adalah sikap melawan sebagai bagian "Barisan Sakit Hati" .

Mudah-mudahan Mahfud MD masih mempunyai hati nurani & merenung sebentar saja atas segala tindakannya ini ; Sikap netralitas atas pertarungan dua kubu di Pilpres 2014 bagi tokoh-2 yang berkwalitas "negarawan" sangat dibutuhkan untuk membuat suasana Pilpres menjadi adem,bukan bertambah panas dan membakar karena para tokoh-2 yang ternyata berambisi memperoleh jabatan...........!

Bagaimana menurut anda....?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline