Akhir-akhir ini lagi rame UMKM ekspor ke banyak negara. Duh, pingin ikutan ekspor gak sih... Apalagi yang udah punya produk unggulan dengan kualitas prima standar internasional. Cocok banget buat diekspor!
Tapi... standar, cara dan prosedur ekspor itu harus paham dulu. Ada faktor yang harus kita perhatiin dan persyaratan yang harus kita penuhin. Ini dia 7 hal yang UMKM kudu paham supaya siap ekspor:
1. Pahami kualitas produk dan target pasar
Pertama UMKM kudu paham kualitas produk yang mau diekspor. Apa aja yang jadi keunggulannya. Apakah unggul secara kuantitif (seperti harga yang murah, kuantitas produksi yang besar) atau secara kualitatif (seperti desain, rasa, fungsi).
Setelah itu tentuin target pasarnya, karena bakal percuma kalo kualitas produknya udah unggul tapi dilempar ke pasar yang gak tepat atau gak sesuai. Gak laku, dong!
Jadi UMKM juga harus paham dengan karakteristik konsumen yang ditargetkan, baik itu usia, pendapatan, gender dan lainnya, sehingga tahu betul bahwa produk yang dijual memang dicari dan diminati oleh pasar tersebut.
2. Pahami perjanjian/kemitraan perdagangan internasional
Saat tentuin target pasar atau negara tujuan ekspor, UMKM perlu tahu regulasi perdagangan internasional khususnya dalam perjanjian atau kemitraan. Karena bisa jadi ada hambatan ekspor berupa tarif bea ekspor-impor (tarif di luar kuota dan persyaratan teknis).
Saat ini Indonesia sudah punya berbagai perjanjian perdagangan bebas yang bisa ngurangin atau bahkan ngilangin hambatan ekspor, sehingga bisa ningkatin potensi pasar. Ada kerjasama di bawah naungan ASEAN, ada juga yang dilakukan secara bilateral (dua negara) tanpa naungan ASEAN. Kamu bisa cek website Kementerian Perdagangan untuk info detailnya.
3. Pahami standar ekspor