Lihat ke Halaman Asli

Ketika Batu Bara Dikuasai Adikara

Diperbarui: 30 April 2019   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asap PLTU, sumber: film Sexy Killers (2019)

Dengan peradaban kehidupan manusia yang semakin berkembang menimbulkan beberapa perubahan dari kebiasan manusia, mulai dari sandang, pangan, papan, gaya hidup serta teknologi yang semakin berkembang. Tentunya dengan perkembangan tersebut dapat mempermudah kehidupan dari manusia itu sendiri. Selain praktis dan keefisienan waktu yang ditimbulkan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. 

Contohnya seperti di era masa lalu jika ingin menghubungi sanak saudara terkait dengan suatu berita tertentu harus mengirimkan surat yang membutuhkan waktu 2-3 hari untuk mengirimkan surat tersebut, namun untuk sekarang  dapat  dilakukan hanya dengan hitungan menit melalui telepon genggam. 

Atau dengan contoh lainnya jika pada zaman dahulu anak- anak ingin belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah pada malam hari harus menggunakan lentera atau lampu pelita yang diisikan dengan minyak atau menggunakan lilin, dibandingkan di zaman sekarang anak-anak dapat menggunakan lampu sebagai sumber penerangan. Dan contoh yang lainnya dari perkembangan teknologi pada era sekarang yang membutuhkan tenaga energi listrik.

Energi listrik sudah dapat dinikmati oleh masyarakat di Indonesia khususnya di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Semua listrik yang diperoleh melalui PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) berada di wilayah Pulau Jawa maupun di wilayah Kalimantan. Akan tetapi, sebagai kaum milenial, apakah kamu menyadari betul dari manakah asal muasal bahan baku yang digunakan oleh  PLTU-PLTU tersebut? 

Apakah kamu sudah mencermati pula bagaimana proses awal pengambilan hingga diproses serta dampak lingkungan dan kehidupan masyarakat di tempat bahan baku tersebut diambil? 

Jika kamu belum memahami atau mengetahuinya mari kita pelajari bersama mengenai teka-teki di atas. Bahan baku PLTU berasal dari batu bara, batu bara sendiri pun hasil dari fosil-fosil yang tertimbun di tanah atau bisa dikatakan juga akibat dari matinya bangkai organisme yang telah tertimbun dan membutuhkan waktu jutaan tahun lamanya. Tentunya dari sumber daya alam batu bara tersebut yang tidak bisa diperbaharui.

Pertambangan Batu Bara, Sumber : film Sexy Killers (2019)

Di balik adanya daya listrik, di dalam bisnis tambang batu bara tersebut terdapat nama-nama elite politik gelap. Sementara itu keuntungan dari tambang batu bara tersebut hanya dinikmati oleh para elite, sedangkan rakyat yang kurang mampu atau nilai ekonomi rendah terpaksa harus merasakan dampak kerusakan ekologi yang parah, seperti munculnya radiasi yang ditimbulkan oleh SUTT (Saluran Listrik Tenaga Tinggi) sangat berbahaya bagi kesehatan. 

Pemerintah lebih memilih membangun SUTT melewati permukiman warga ketimbang melewati tanah yang kosong yang jaraknya agak lebih jauh. Pemerintah tampak cenderung memikirkan kerugian yang didapatkan dari biaya pemindahan SUTT dibanding kerugian yang didapat oleh warga yang rumahnya terlintas oleh jalur SUTT. Pencemaran dalam proses produksi listrik dari PLTU batu bara terdapat proses pembakaran batu bara. 

Operasi tambang batu bara yang terdapat di Indonesia akibatnya juga berdampak pada tanah karena lebih dari delapan juta hektar tanah yang digali untuk mendapatkan batu bara sampai saat ini belum direklamasi. Lima ratus ribu hektar tanah dijadikan lokasi tambang batu bara meskipun belum memiliki izin. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline