Lihat ke Halaman Asli

Ardipri

Opini

Rasa yang Saling Menunggu

Diperbarui: 8 Juni 2019   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak berdaya asal kau tau
Membalas pesan untukmu aku harus bertapa
Tak ingin salah dan menampilkan yang terindah
Seindah senja di sore yang cerah

Aku tak kuasa saat kau terluka
Terburuk karena punya masalah
Tak mampu tidur hingga tengah malam
Tak makan karena merasa tak lapar

Aku selalu menanti di garis akhir
Berbaris di garis paling terdepan
Mendambamu hingga tak mampu beranjak
Hingga malaikat membunuhku

Dalam rangkuman sajak yang aku tulis
Isinya penuh dengan buaian pengecut
Sosok pecundang penuh dengan kata rumit
Bernyayi dengan nada tanpa makna kata

Aku selalu berharap suatu saat
Telinganku untuk keluh kesahmu
Pundakku untuk menenangkanmu
Kehadiranku untuk menjagamu

Kamu sangat benci menunggu
Marah, tak sabaran mengerutu
Aku rasa tak terlalu salah dengan hal itu
Ya kita adalah rasa yang saling menunggu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline