tlah setia ku cari hadirmu kau menghilang tlah terpatri kaku warnamu kau membeku aku, kamu. perpisahan tak pernah tiada tanpa lukisan luka tercarut aku kembali menemuimu dalam imaji berharap ada satu kata rindu terucap tercipta bukan untuk ragaku tapi hatiku aku luruhkan segala nafas bukan aku menunggu kau mengerti tapi aku menunggu aku mengerti hadirmu alur hidupmu yang kau serahkan bukan tergaris untukku, temaniku manik-manikku kau bawa menelisik berdenyut berdenting satu kata lagi yang kupelajari : IKHLAS kau telah pulang pada pelukan setia sang PENCIPTA mereguk tempat jamuan pertemuan alam abadi *puisi untuk pahlawan devisa yang telah gugur dalam pandangan keluarga*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H