Lihat ke Halaman Asli

Memahamai Strategi Perusahaan Konsol Ternama (Sony PlayStation) dengan Menggunakan Porter's Diamond Model

Diperbarui: 20 Januari 2021   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Karolina Grabowska from Pexels 

Manajemen Stratejik menggunakan sudut pandang lintas divisi, memandang utuh sebuah perusahaan yang bertujuan untuk mengorkestrasikan semua divisi dalam perusahaan (keuangan, pemasaran, SDM, dan operasi) demi tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan. 

Selain itu, keputusan stratejik bukan keputusan di level fungsional. Sehingga keputusan tersebut bersifat jangka panjang, tidak dapat ditarik kembali, membutuhkan sumber daya yang besar (bahkan lintas fungsi) dan berdampak ke semua divisi, serta objek amatan berada pada level bisnis (perilaku bisnis).

Salah satu tools atau alat yang digunakan dalam bidang stratejik dalam menganalisa keunggulan kompetitif suatu perusahaan bahkan negara adalah Porter's Diamond Model, yang terdiri dari; factor condition, demand condition, firm strategy, structures, and rivalry, related and supporting industry. Framework atau model ini berguna untuk menjelaskan suatu fenomena, hubungan sebab akibat (kausalitas), dan pengambilan sebuah keputusan (pembahasan lebih dalam mengenai Porter’s Diamond Model akan dibahas khusus pada tulisan yang lain).

PlayStation

Jepang 3 Desember 1994 merupakan pertama kalinya konsol sejuta umat alias PlayStation dengan produknya yang sering disebut dengan PlayStation Original (PSX/PS1) diperkenalkan dimata publik yang kemudian disusul dengan peluncurannya di Amerika Utara pada 9 September 1995. Di tengah dunia game yang masih berada dalam grafis dan visual 16bit sekelas Sega Mega Drive dan Super Nintendo, PlayStation muncul dengan grafis 32bit, yang mendukung kualitas visualnya yang 3D Real Time serta merupakan konsol pertama yang menggunakan perangkat CD.

Kesuksesan PlayStation dapat dibuktikan dengan melihat fakta bahwa kurang lebih telah 25 tahun sejak pertama kali diluncurkan, konsol ini masih terus berproduksi, memperkenalkan produk baru di setiap generasinya, serta bisa dikatakan bahwa PlayStation merupakan tulang punggung bagi Sony. 

Contohnya adalah di Indonesia, PlayStation lebih banyak dikenal dari pada rival terkuatnya saat ini yaitu Xbox. Fakta ini dibuktikan dengan lebih banyak rental PlayStation di Indonesia, serta untuk memperoleh PlayStation lebih mudah dibandingkan dengan Xbox meskipun pada kenyataannya di negara lain Xbox menyandang predikat konsol terkuat, bahkan kehadiran PlayStation di Indonesia lebih disambut dari pada di negara asalnya sendiri.

Firm Strategy, Structure and Rivalry

Strategi PlayStation berfokus pada inovasi dalam produknya di tiap generasi, meskipun tidak menutup kemungkinan ini juga berlaku bagi perusahaan kompetitor. Hal ini bisa dilihat dengan perubahan-perubahan yang signifikan sejak pertama kali PlayStation di luncurkan hingga saat ini dengan produknya yaitu PlayStation 5. 

Pada konsol edisi sebelumnya, PlayStation 4 (PS4) yang pertama kali dirilis pada tahun 2013 telah menggunakan dapur pacu berupa prosesor AMD Jaguar x86-64 eight core dan RAM 8GB GDDR 5 yang terbukti masih tergolong canggih sampai saat ini (2021), dan pada tahun 2018 konsol ini terjual hingga 76 juta unit. 

Sementara itu pada konsol teranyarnya yaitu PlayStation 5 (PS5) yang rilis November 2020 lalu, dipacu dengan CPU: Eight Zen 2 Cores @ 3.5GHz dengan SMT, GPU: 10.28 TFLOPS, AMD RDNA 2 GPU 36 CUs @ 2.23GHz, RAM: 16 GB GDDR6 RAM, dengan target performa grafis sampai 8K dan hingga 120fps.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline