Perusahaan dan pemerintahan mulai menggunakan perangkat berbasis IoT (Internet Of Things). Penerapan IoT ini merambah ke berbagai sektor mulai dari inisiatif smart city, termasuk produsen otomotif yang memanfaatkan sistem ini untuk mengkoneksikan mobil agar terhubung dengan jaringan. Juga sektor industri lainnya yang mulai memanfaatkan perangkat IoT sebagai alat elektronik rumah tangga, gadget, hingga mainan anak.
Para ahli IT telah memprediksi bahwa pada tahunn 2020 akan ada 21 miliar perangkat berbasis Internet of Things (IoT) yang beredar di seluru dunia. Dari jumlah tersebut, enam persen akan diadaptasi pada sektor perangkat IoT untuk menunjang industri dan pelayanan publik.
Besarnya potensi pasar perangkat berbasis IoT, harus ditunjang dengan kebutuhan dasar penting dalam penerapannya yaitu dari sisi keamanan, kemampuan mengidentifikasi standar perangkat dan tentu saja kebijakan akses juga jaringan.
Sampai saat ini kebanyakan perangkat berbasis IoT menggunakan bandwidth pada jaringan eksisting yang disediakan oleh perusahaan, yakni di rentang wireless 1.3 Gbps of 802.11ac, Wave 1 or 1.7 Gbps of 802.11ac Wave 2.
Pada level perusahaan diharuskan mulai mengidentifikasi perangkat IoT yang digunakan agar terhubung pada infrastruktur perusahaan. Setelah semua perangkat yang terindetifikasi terpasang ke jaringan, organisasi IT harus membuat atau mengubah kebijakan akses jaringan sebagai bagian dari strategi penegakan kebijakan perusahaan.
Dalam melakukan monitoring perangkat IoT, sistem lain dapat dilibatkan pada praktek jaringan sebagai komponen tambahan. Diantara yang bisa mengambil peran adalah akses WiFi (wireless fidelity), Bluetooth, ZigBee atau Z-Wave. Dengan berkembangnya populasi perangkat IoT, pengambil kebijakan juga harus memperhatikan prioritas akses data.
Pemerintah dan Induatri harus memiliki inisiatif untuk mempersiapkan standar dan aturan yang jelas tentang perangkat IoT, karena seiring besarnya populasi perangkat IoT maka potensi serangan hacker pada perangkat juga akan semakin besar. (fik)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H