Lihat ke Halaman Asli

Meneguhkan Kembali Keberagaman Kita lewat "Ngabuburit Toleransave"

Diperbarui: 21 Mei 2018   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Aksi terorisme yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo beberapa waktu lalu jelas menyisakan duka dan keprihatinan kita semua karena bom yang meledak tidak hanya menghancurkan harta benda, menghilangkan banyak nyawa, tapi juga merusak ikatan - jalinan kebersamaan kita sebagai bangsa yang majemuk, bangsa yang berdiri atas banyak suku, banyak agama dan banyak aliran kepercayaan.

Berangkat dari keprihatinan itulah acara "Ngabuburit Toleransave" diselenggarakan oleh Komunitas Penyu.

Acaranya setiap hari minggu selama bulan Ramadhan, dimulai di minggu pertama bulan puasa ini yakni tanggal 20 Mei 2018, diadakan di Desa Rajabasa Lama I, Lampung Timur.

Sari Marlina selaku Ketua Panitia Penyelenggara menjelaskan kalau "Ngabuburit Toleransave" ini adalah event yang ke-2. Yang pertama diselenggarakan tahun lalu (2017), meski masih terbilang sebagai even berskala kecil tapi ternyata mendapat respon positif dari Ibu Bupati Lampung Timur dengan kehadirannya saat itu.

Kenapa Ngabuburit Toleransave?, "Ini bentuk keprihatinan kami terhadap kondisi negara dimana toleransi antar umat beragama semakin menurun, dengan adanya even ini kami harapkan mampu membangkitkan kembali rasa toleransi. Dan sesuai dengan tema even, kami mengundang kelompok seni budaya MEKENJAY dimana anggotanya 50% non muslim", terang Sari.

Isi acara diantaranya lomba musik akustik, lomba fashion show, bazar, literasi dan ngejam baik akustik maupun band. Kami juga menyediakan tempat dan waktu bagi komunitas atau kelompok yang ingin menunjukkan bakatnya

Target acaranya sendiri menurut Sari agar para pemuda tergerak untuk aktif dalam berbagai kegiatan yang bersifat positif, mampu menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. "Dan yang paling utama adalah membangkitkan semangat toleransi antar umat beragama dan antar golongan", pungkasnya. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline