Lihat ke Halaman Asli

Kenangan Penyulut Rindu

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rentang waktu putaran roda mengalun melintas masa

Namun kenanganku bersamamu takkan sirna ditelan masa

Tertata rapi abadi di sanubari

Masih tergambar jelas dipelupuk mata adegan konyolmu saat mempraktekkan video klip sebuah lagu melayu yang tengah hits kala itu * Delimaaa abang pulanggg... *

Serentak seisi kelaspun riuh bergemuruh gelak tawa, dan saat itu pula Ibu guru killer membuka pintu, lantas marah-marah karena dikira menertawainya sehingga satu kelaspun kena hukum

Sahabat, seringkali memori itu terputar kembali di angan

Apa kabarmu sekarang, masihkah seperti yang dulu?

Berpuluh tahun lamanya tak berjumpa bertutur sapa

Kabar terakhir ku dengar kau telah berpunya pewaris tahta dinasti sematan jantung belahan jiwa

Sengaja ku tulis kisah ini berharap kau mengenali hingga kita dapat bertemu kembali

Bercerita, gelak tawa bernostalgia

Di belahan bumi manakah harus aku menuju agar dapat bertemu

Denganmu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline