Lihat ke Halaman Asli

Telly J. Triyono

belajar membaca Indonesia

QRIS, Menggenggam ASEAN dalam Satu Gawai

Diperbarui: 9 Juni 2023   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi QR code. (SHUTTERSTOCK/Bloomicon via kompas.com) 

"QRIS yang sejatinya lahir untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia, QRIS diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI)"

Mengutip laman cnnindonesia.com tanggal 29 Maret 2023, Filianingsih Hendarta, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia dalam gelaran ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) di Nusa Dua Bali tanggal 28 Maret 2023, mengungkapkan Bank Indonesia mengakui sulit untuk menerapkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antarnegara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) karena tantangannya mulai dari biaya tinggi, keterbatasan akses hingga transparansi.

Bicara mengenai QRIS, QRIS merupakan serangkaian kode yang memuat informasi. Biasanya identitas pedagang/pengguna, nominal pembayaran, dan mata uang. Informasi tersebut dapat dibaca dengan bantuan ponsel (dibaca gawai). 

QRIS digunakan untuk transaksi pembayaran. Sebelum bicara mengenai QRIS. Mari mundur sejenak ketika peradaban manusia dimulai dari  barter barang untuk memenuhi kebutuhan. 

Selanjutnya dikenalkan komoditas garam, teh, tembakau, biji-bijian, hewan ternak, cangkang kerang, imitasi kerang dari logam, potongan kulit rusa putih, dan sampai pada uang kertas sebagai alat pembayaran. Proses transaksi ini sering disebut sistem pembayaran tunai.

Tidak berhenti disitu. Muncullah alat pembayaran menggunakan kartu, cek, bilyet giro, nota debit, hingga uang elektronik. 

Lebih jauh dan revolusioner, konsumsi masyarakat pun bergeser dan pembayarannya dapat dilakukan melalui web, mobile, Unstructrured Supplementary Service Data (USSD) dan Sim Toolkit (STK). Terakhir adalah fenomena virtual currency sebagai uang digital yang penuh risiko.

Kembali ke QRIS yang sejatinya lahir untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia, QRIS diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019. 

Sebelum adanya QRIS, jika kita membeli makanan di toko (merchant) menggunakan GoPay yang ada di gawai, maka Kode QR berasal dari Gopay dan jika membayar memakai Ovo, maka Kode QR dari Ovo. 

Nah, dengan adanya QRIS, kita bisa bayar memakai GoPay maupun Ovo karena Kode QR sudah  distandardisasi menjadi QRIS. Dan kelahiran QRIS pun disambut oleh masyarakat.

Berdasarkan data Bank Indonesia, tiga tahun sejak diperkenalkan, pengguna QRIS di Indonesia mencapai 28,8 juta dengan 22,7 juta merchant. Jumlah tersebut sudah bertambah 15,95 juta pengguna dibandingkan pada akhir tahun lalu dengan jumlah transaksi  993 juta senilai Rp98,45 triliun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline