Urab atau gudhangan makanan tradisional Jawa memiliki cita rasa yang khas dan memiliki banyak sekali penggemar. Makanan ini di setiap daerah Indonesia dan khususnya Jawa memiliki cita rasa yang berbeda namun dilihat penampilannya sangatlah mirip.
Sebenarnya antara gudhangan, kluban, dan urab itu beda tipis lah. Sayur yang menjadi bahan utamanya terlebih dahulu direbus, namun pada kluban salah satu sayurnya yaitu tauge tidak direbus. Kalau kita lihat mirip lah sebelas duabelas.
Di tengah pembatasan sosial ini membuat semua serba terbatas. Ruang gerak juga terbatas, apalagi kerja untuk mencari makan juga akhirnya ikut menanggung dampaknya. Keadaan yang seperti ini membuat daya beli masyarakat semakin minim.
Urab dengan segala daya tariknya telah mampu membuat suasana lockdown menjadi punya greget. Sanggup menjadi idola kebanyakan ibu-ibu di tanah Jawa. Bahkan kepopulerannya hampir menandingi daging kambing. Untuk beberapa minggu ini urab adalah makanan idola.
Ini semua disebabkan karena disamping rasanya yang nikmat, bahan bakunya termasuk murah dan mudah didapat. Bahkan ibu-ibu di pedesaan cukup mengambil semua bahannya dari kebun di sekitar rumah.
Yuk kita mencoba untuk membuatnya. Siapkan semua bahannya.
Bahan-bahan:
- kacang panjang 6 helai
- wortel 3 biji
- daun bayam
- kol secukupnya sesuai kebutuhan
- tauge 100 gram
- kangkung seikat
- kelapa parut 1/4 butir cari yang muda
Bumbu untuk dihaluskan:
- bawang putih 4 butir
- bawang merah 8 butir
- 1 ruas kencur
- cabe merah 6 butir
- cabe rawit 3 butir
- 1/2 sendok teh terasi (opsional)