Lihat ke Halaman Asli

teguh wiyono

guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

"Nafsu" dalam Perspektif Budaya Jawa

Diperbarui: 14 Juni 2021   05:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.wallpapersafari.com

Penulis ingat ketika masih kecil dahulu, suka sekali makan sampai betul-betul kenyang. Ketika itu kakek memberi nasihat bahwa kendalikanlah nafsumu itu tidaklah baik, apalagi nafsu aluamah. Saya pun bertanya pada kakek, dan kakek pun memberi penjelasan sangat jelas. Nafsu yang melingkupi hati manusia itu ada empat yaitu: amarah, aluamah, supiyah, dan muthmainah.

Manusia sesungguhnya adalah makhluk yang sempurna. Lebih sempurna dibanding makhluk yang lain. Namun manusia dalam dirinya diberi nafsu oleh Allah.  Terbentuknya badan manusia itu tidak lepas dari 4 unsur, yaitu: api / geni, bumi / lemah, angin / bayu, dan air atau banyu. Namun juga didalamnya Allah menyematkan 4 macam nafsu. Sejauh mana manusia dapat mengendalikannya sehingga selaras dengan kesatuan dalam dirinya, hati dan pikirannya. Selaras juga dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Agama, petunjuk Allah yang tertuang pada Al Quran. Beginilah nafsu itu :

Amarah

Nafsu yang ada dalam diri manusia, warna dasarnya adalah merah menggambarkan gelora nafsu yang membakar dadanya. Nafsu amarah letaknya di dada atau di paru-paru. Bila amarah sudah sampi puncak maka menyebabkan hilang kendali dirinya, sembrono, dan marah-marah. Namun bila nafsu ini mengecil maka disebut pengecut. Manusia jadi dikuasainya seutuhnya. Segala tindakannya akan memunculkan sikap sewenang-wenang, dan bahkan perilaku yang sangat kejam.

Baca juga: Mengelola Hawa Nafsu, Dasar Manajemen Keuangan Personal

Aluamah

Aluamah adalah nafsu dasar yang dimiliki manusa. Letaknya di perut. Sebagai makhluk hidup manusia memiliki hasrat untuk memuaskan kebutuhan makan dan minumnya. Namun kebutuhan dasar tersebut andaikata dituruti secara berlebihan itu tidaklah baik, justru akan memberi dampak buruk bagi manusia. 

Sebagai contoh seseorang yang nafsu makannya tidak terkendali. Apapun dia makan, bahkan sampai harus ngantri di tempat yang cukup jauh dan mahal. Dimana pun ada makanan enak dia tahu, seakan mempunyai radar. Tapi nafsu makan yang tidak terkendali itu menyebabkan masalah bagi kesehatannya seperti kolesterol, dan lain sebagainya.

Hasrat nafsu makan memang sungguh luar biasa, mengalahkan segala kepentingan yang lebih hakiki. 

Baca juga: Pembagian Nafsu Manusia dalam Al-Qur'an

Supiyah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline