Lihat ke Halaman Asli

teguh wiyono

guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Hastabrata Sebuah Filosofi untuk Pedoman Kepemimpinan

Diperbarui: 10 Maret 2020   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.wikipedia

Dalam cerita wayang kita mengenal kisah Wahyu Makutharama, menceritakan Rama Wijaya yang memberikan nasihat kepada adiknya Bharata ketika ia hendak naik tahta di Ayodya. Cerita wayang Jawa sedikit berbeda dengan cerita aslinya dari India. Ada dua cerita induk pewayangan yaitu Mahabharata dan Ramayana. 

Dua cerita ini sebenarnya berbeda dan tidak ada hubungannya sama sekali, karena didasarkan pada pengarang yang berbeda yaitu Walmiki dan Bhagawan Wyasa. Namun dalam cerita wayang Jawa, Mahabharata dan Ramayana bercampur. Kedua cerita tersebut bisa saling mengisi. Cerita Wahyu Makutharama kemudian dijadikan pedoman bagi orang-orang yang hendak menjabat sebagai pemimpin. Didalamnya banyak mengandung filosofi yang dalam.

Filosofi Hastabrata

Sebagai seorang pemimpin atau raja selayaknya dia bertindak sebagai dewa. Sabdanya didengar oleh bawahan atau rakyatnya, jika salah dalam berbicara maka akan memberi dampak bagi masyarakat luas. Dampak yang terjadi tidak biasa dianggap enteng. Atau kalau terlalu otoriter bisa-bisa mendapat perlawanan dari bawahannya. Disini diperlukan sifat dan perilaku yang baik layaknya pemimpin. Itu pula yang terjadi pada Bharata ketika naik Tahta, dia merasa sesungguhnya tidak layak menjadi raja sehingga memohon pada Rama untuk menjabat sebagai raja Ayodya. 

Sang Rama tidak berkenan menjadi raja karena sudah berjanji untuk tidak menjadi raja hingga ia diberi nasihat kepada adiknya untuk tetap menjadi raja namun dia harus mempunyai sifat-sifat pemimpin yang baik hingga akhirnya Ramawihaya yang sekaligus titisan Dewa Wisnu memberi nasihat Hastabrata. Nasihat ini berupa lambang : matahari, bulan, bintang, angin, awan, api, samudera, dan bumi.

Matahari / Surya

Matahari selalu bersinar sepanjang hari, sebagai penguasa matahari adalah Dewa Surya. Maksudnya disini seorang pemimpin harus selalu memberi cahaya kehidupan untuk rakyatnya tanpa pandang bulu.  Tanpa membedakan siapa dia dan darimana dia apakah orang miskin dan pejabat semua dipandang sama, semua diberi peluang yang sama untuk bisa hidup yaitu bekerja dan mendapat pekerjaan yang layak sehingga taraf hidup akan menjadi lebih baik berkecukupan sandang dan papan.

Bulan / Chandra

Bulan adalah benda langit yang bersinar ketika malam hari. Disini pemimpin mampu memberi cahaya pada rakyatnya ketika dalam kegelapan. Ketika bawahan sedang gelap atau sedang punya masalah maka pemimpin mampu memberi solusi atau penyelesaian yang baik. Rakyat akan merasa nyaman terlepas dari permasalahan itu. Pemimpin harus bisa berperan sebagai Dewa Chandra.

Bintang / Kartika

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline