Lihat ke Halaman Asli

Teguh S Sungkono

in search for excellent

PRO-KONTRA: Setujukah Anda Bahwa Inilah Kompasianer yang Bikin Kompasiana Lebih ‘Hidup’?

Diperbarui: 6 April 2016   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber foto http://www.123rf.com"][/caption]Jika dilihat pada kolom mengikuti, nama dia adalah salah satu orang yang saya ikuti. Dan disaat saya login kompasiana, yang saya cari pertama kali adalah artikelnya. Padahal,teknik menulisnya, berdasarkan ilmu menulis yang sedang saya pelajari, biasa saja, bahkan pakem-pakem yang saya coba terapkan, ketika mencoba bandingkan dengan tulisannya, “Hmmm…ditabrak pisan”, dalam benak saya, “Boleh juga orang ini punya PD yang kita bisa belajar dari dia”.

Saya mencoba menyelami setiap artikelnya, bahkan termasuk setiap komentar-komentarnya, luar biasa, orang inilah yang membuat Kompasiana lebih asin, asem dan gurih. Memang banyak sekali hal yang terasa kurang tepat pada artikelnya, tetapi banyak juga yang tepat. Dan hebatnya, dia ini sangat produktif dan fokus pada satu bidang, yaitu Cagub DKI. Sehingga, alih alih mengatakan dia adalah seorang haters dari Cagub DKI yang tertinggi popularitas dan elektabilitasnya ini, justru saya melihat kebalikannya. Dia, justru bisa jadi adalah loversnya. Saya tidak tuliskan nama Cagub tersebut, agar fokus artikel hanya kepada si sosok Kompasianer ini saja.

Demikian mudahnya sosok ini mempengaruhi jiwa seseorang dalam tulisannya. Banyak sekali saya perhatikan, biasanya para newbie seperti saya, pasti merespon dengan emosi pada setiap artikelnya, bayangkan! Dan dengan gairah, sosok ini akan terus menjabani setiap komentar. Gilanya lagi, sampai ada juga newbie yang terpancing menulis artikel khusus tentang dia dengan sangat emosi, “Dalam hati saya, santai bro….orang ini lucu, ente ngga tahu sih!”. Nih buktinya:

http://www.kompasiana.com/andikaasmara/artikel-yang-menjelek-jelekan-ahok_56f2c50d8f7e616a0a5f7e64

http://www.kompasiana.com/abinarang/admin-kompasiana-warga-keturunan-tionghoa-ya-judul-tersebut-rasis-tidak_56f2e6c70123bdbd0d95ce15

Ada yang panggil dia Tante, Pak, Mbak, Mas, dan lain-lain. Saya pun, terjebak atau bisa juga tidak, karena namanya seakan menggambarkan jenis kelaminnya. Namun jika dicermati, pola pikir dan pola kata dalam artikel serta reflek dari komentarnya, tampak sembilan puluh persen wanita. Ya, masih ada sepuluh persennya sih kemungkinan pria, kalau banci tampaknya tidak mungkin, atau mungkin saya yang belum menemukan indikasi kearah situ, bagaimana kompasianer yang lain? Waallahualam.

Mengingat bahwa hampir 90% NT adalah urusan Cagub DKI, tampaknya tanpa saya sebutkan namanya, para kompasianer senior sudah mampu untuk menebak. Namun karena ini adalah urusan pro-kontra, sebagaimana judul diatas, tampaknya harus saya buka, agar bisa fokus dalam mem-voting.

[caption caption="sumber foto http://www.kompasiana/revas.com"]

[/caption]

http://www.kompasiana.com/revas

Beliaulah yang saya maksud. Mohon di voting ya… demikian aja. Salam. Peace.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline