Lihat ke Halaman Asli

Teguh setiawan

Email: teguhpangerankegelapan@gmail.com

Mengenal Situs Lebak Cibedug

Diperbarui: 13 Februari 2022   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: kebudayaan.kemendikbud.go.id

Kabupaten lebak banyak memiliki bangunan atau tempat cagar budaya, salah satunya yaitu situs lebak cibedug. Kali ini kita akan membahas secara singkat guna mengenal apa sebenarnya situs lebak cibedug ini. 

Situs ini berlokasi di kampung cibedug, desa citorek, kecamatan cibeber, kabupaten lebak, provinsi banten. secara keseluruhan situs ini masuk dalam kawasan nasional gunung halimun. Areal situs terletak di lereng pasir manggu dengan luas kurang lebih sekitar 2 Hektare.

Ginandar selaku Aktivis pemerhati cagar budaya (pancadaya) menjelaskan bahwa situs ini terbentuk saat periodesasi sejarah megalitikum (zaman batu besar), situs ini digunakan pada masanya untuk altar pemujaan terhadap ruh nenek moyang, hal itu terlihat dengan adanya menhir sebagai media spiritualnya.

Ginandar yang juga merupakan edukator museum multatuli ini menjelaskan bahwa situs  lebak cibedug ini merupakan cagar budaya yang dilindungi oleh negara, situs ini secara keseluruhan terdiri dari beberapa bangunan utama yaitu bangunan teras berundak, bangunan sumuran, bangunan menhir, batu bergores dan sebaran batu tukuh.

secara geografis bangunan situs lebak cibedug ini memiliki empat batasan, disebelah utara berbatasan dengan sungai cibedug, sebelah selatan berbatasan dengan sungai cibedug, sebelah barat berbatasan dengan sungai dan kampung cibedug dan sebelah timur berbatasan dengan kampung pasir manggu.

Sampai saat ini bangunan situs lebak cibedug menjadi destinasi wisata minat khusus, dimana tempat ini selain berwisata tempat ini juga menjadi tempat peneletian bagi mereka yang berkecimpung didalam dunia sejarah dan arkeologi. Saat ini tempat ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat adat, kuncen dan juga masuk dalam pengawasan pemerintah dikarenakan tempat tersebut masuk dalam kriteria cagar budaya.

"Dari kesemua bangunan di situs lebak cibedug ini yang paling menarik ialah bangunan teras berundak dan batu tukuh,"ujar Ginandar.

Pria yang juga alumni STKIP setia budhi Rangkasbitung ini menjelaskan bahwa bangunan teras berundak dibangun 25 meter diatas permukaan tanah dengan arah menghadap barat timur, terdiri dari tiga teras utama yang terbuat dari bahan batuan andesit. 

Bangunan teras memiliki bangunan berundak-undak, teras pertama terletak dibagian barat merupakan dataran paling rendah dan luas. teras kedua terletak di bagian tengah dan teras ketiga terletak di puncak bukit pada sisi timur bukit. tangga masuk menuju kompleks bangunan berada di tepi aliran sungai cibedug, terbuat dari susunan batu andesit dan bongkahan batu lempung sebanyak 33 anak tangga. Pada bagian awal masuk tangga terdapat lingga semu.

Sementara batu tukuh tersebar di 11 lokasi disekitar situs lebak cibedug. saat ini disebelah barat situs terdapat dua perkampungan yaitu kampung cibedug dan kampung cikalahang. masing-masing kampung ditandai satu batu tukuh.

untuk mengunjungi kesemua lokasi batu tukuh hendaknya kita menghubungi kuncen dan guide setempat karena sebaran lokasinya banyak, misalnya batu tukuh lebak peuteuy, batu tukuh lebak awikoneng,batu tukuh lebak cibanten, batu tukuh lebak parakan gunung, batu tukuh kalahang, batu tukuh lebak muara tilu dan lain-lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline