Lihat ke Halaman Asli

Teguh Ruswono

Wiraswasta

Usia Lanjut Naik Gunung? Lakoni Saja

Diperbarui: 28 Oktober 2024   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendakian Gn Batur (Dok: Pribadi)

Tiap pecinta alam mempunyai keunikan dan pengalaman sendiri dalam aktivitasnya, termasuk dalam mendaki gunung (hiking). Tak bisa dipungkiri, hobi atau aktivitas hiking ini  membutuhkan fisik yang kuat serta mental yang tangguh.

Kecintaan terhadap alam ditunjukkan dengan hasrat atau tindakan nyata yang bisa dijadikan contoh bagi para pecinta alam dan masyarakat. Perilaku terhadap kepedulian lingkungan ini memberikan edukasi secara langsung, antara lain dengan berbagi pengalaman.

Kesan ini melekat dalam diri Iin (62 tahun) seorang pecinta alam dengan pengalaman mendaki gunung. Di usia yang boleh dibilang tidak muda lagi, kecintaan terhadap alam tergambar di raut wajahnya yang penuh tekad, periang dan penuh semangat. Menilik sosoknya dengan tinggi badan sekitar 160 cm, kulit coklat terbakar matahari dengan gaya potongan rambut pendek,  usia lanjut tidak terlihat dalam dirinya.

Selain mendaki gunung, kecintaannya akan alam juga dilakoni dengan kegiatan snorkeling, arum jeram, camping dan segala aktivitas outdoor lainnya. Berbagi pengalaman tentunya sangat menyenangkan, terlebih dari pencinta alam yang kaya akan pengalaman. Ditambahkan oleh Iin, "Banyak koq orang yang seusia saya masih mendaki gunung, . Lakoni aja, belajar dari pengalaman. Dan ikuti panduan yang ada, ini penting,".

Berbagai gunung telah dijelajahi dan ditaklukan oleh Iin, yang telah mempunyai 5 orang cucu ini. Sebut saja Gn Rinjani (3.726 m), Gn Merbabu (3.145 m), Gn Prau (2.565 m) dan terkini Gn Batur Bali (1.717 m), yang baru saja dilakoni seminggu yang lalu.

Dituturkan oleh Iin, niat yang semula ingin mendaki Gn Agung bersama kelompoknya, namun karena adanya penutupan area pendakian, rencana awal itu dialihkan ke Gn Batur. Berbekal pengalaman sebelumnya, pendakian Gn Batur dapat dituntaskan hingga puncak tanpa rintangan. "Kiatnya sederhana aja, kenali medan dan pilih rute teraman, jangan memaksakan diri dan tentunya persiapan kondisi fisik yang memadai," imbuhnya di Pelabuhan Ketapang saat akan menyeberang kembali ke Jogya (27/8/2024).

Jelang akhir tahun 2024 ini, sederet rencana telah disiapkan Iin bersama kelompok backpackernya untuk menjelajahi Raja Ampat Provinsi Papua Barat, menikmati keindahan alam bumi nusantara sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline