Lihat ke Halaman Asli

Balsem untuk Rakyat Miskin atau Pemerintah ?

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada kesamaan dan perbedaan antara Balsem yang diberikan untuk rakyat, dan Balsem yang seharusnya diperuntukkan pemerintah. Saat ini Pemerintah maupun masyarakat sedang mengalami masa sakit. Seiring dengan pengumuman penaikan BBM semalam oleh Menteri ESDM sebagai wakil dari pemerintah menimbulkan sakit Miskin akut pada masyarakat. Bagaimana tidak, dengan kenaikan harga BBM bersubsidi menyebabkan syndhrome menaikkan harga barang kebutuhan pokok oleh para pedagang, sehingga virus melarat menggerogoti kehidupan masyarakat, khusunya masyarakat menengan kebawah.

Dari menyebarnya virus tersebut pemerintah berusaha mencegahnya dengan memberikan obat gosok berupa Balsem ( Bantuan Langsung Sementara ). Namanya juga balsem, begitu digosok memang terasa panas, tapi begitu panas hilang tak ada lagi khasiatnya. Sama dengan Balsem dari pemerintah, karena sifatnya sementara, maka efek atau manfaatnya hanya sementara juga. Kalau kemiskinan hanya diatasi dengan hal yang sifatnya sementara, tentu merupakan hal yang sia-sia. Bukankah lebih baiknya uang yang digunakan untuk memBALSEM masyarakat miskin digunakan untuk membuka lapangan kerja yang diperuntukkan bagi mereka.

Disinilah seharusnya diberikan Balsem juga untuk mengobati keseleonya mereka dalam mengambil keputusan. Sebenarnya kenaikan BBM bukanlah hal yang baru, namun alokasi subsidinya yang harus tepat dan cermat dalam penggunannya. Semoga pemerintah mendapatkan solusi yang tepat dan menemukan obat yang mujarab untuk mengatasi masalah kemiskinan dan masalah lain yang terus menerpa bangsa ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline