Lihat ke Halaman Asli

Presiden Joko Widodo kapan menurunkan Harga BBM ?

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

10 tahun SBY berkuasa kerja menaikkan harga bahan bakar /BBM membuat semua orang kena dampak dari kenaikan harga BBM, akibatnya biaya hidup ikut naik menjadi makin mahal, memiskinkan rakyat.  Selama 10 tahun berkuasa, yaitu sejak tahun 2005 SBY menaikkan harga BBM dari harga per liter premium Rp 1.800 dinaikkan hingga menjadi Rp 6.500,- di akhir masa SBY berkuasa tahun 2013; dan untuk Solar dari harga per liter Rp 1.650 dinaikkan menjadi Rp5.500 oleh pemerintahan SBYdemokrat.

yang miskin makin miskin, & yang hampir miskin menjadi miskin.

rakyat golongan kelas menengah bakal mengalami penurunan taraf hidup jika tidak berhasil meningkatkan penghasilan.

pemerintah seyogyanya memBATALKAN HARGA BBM NAIK.

pemerlntahan jokowi jangan meniru rezim SBY yg cari uang untuk APBN-dirinya dengan cara: menaikkan harga - menindas ekonomi rakyat Indonesia.

padahal, cari uang bisa dengan cara: pemerintah menaikkan tarif pajak kpada pemilik tiap mobil pribadi; & bisa juga dengan cara membela kekayaan Indonesia yg kini dikuasai korporasi asing, yaitu kekayaan tambang minyak dan lain lain.

bisa juga menaikkan tarif pajak penghasilan sebesar 50 % kpada bank asing yg beroperasi di Indonesia - perputaran uang di industri bank sangat besar.

http://ap.ohchr.org/documents/dpage_e.aspx?si=A%2FHRC%2F26%2FL.22%2FRev.1

pemerintah & korporasi asing: melanggar Hak Asasi Manusia /HAM yaitu melanggar Kovenan Hak-hak Ekonomi, Sosial & Budaya, ketika pemerintah menaikkan harga bahan bakar/BBM. pemerintah jangan tak bekerja & membiarkan korporasi asing mengeruk kekayaan tambang & menindas hak ekonomi rakyat Indonesia.

ajukan tuntutan pembatalan kontrak tambang ke Mahkamah Internasional

http://www.teguhnug.blogspot.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline