Lihat ke Halaman Asli

Teguh Muflih Rizky

Mahasiswa Elektro

75 Tahun Kemerdekaan, Menyiapkan SDM Menyiapkan Masa Depan Indonesia

Diperbarui: 18 Agustus 2020   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unsplash/ Anggit rizkianto

Era ini akan memaksa individu, kelompok, negara dan pelaku industri untuk melakukan perubahan

Kemarin, kita bersuka cita sebagai masyarakat Indonesia merayakan momen kemerdekaan yang telah kita capai selama 75 tahun, perjalanan menuju kemerdekaan, serta mempertahankannya dari ancaman serta gangguan asing bukanlah perjuangan yang mudah. Melalui perjuangan itu menunjukan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang meskipun kala itu secara teknologi militer kita kurang mumpuni.

Pada era ini kita berada pada era yang dinamakan VUCA (Volatily, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity), penyebutan itu didasarkan pada ketidakpastian yang kerap terjadi pada era ini. Era ini akan memaksa individu, kelompok, negara dan pelaku industri untuk melakukan perubahan sebelum obselete atau gagal karena kehabisan sumber daya yang tersedia. Sebagai contoh kita dapat mengambil contoh Yahoo dalam konteks bisnis dan Uni Soviet dalam konteks negara dan bangsa.

Pada era sekarang teknologi mengambil peran penting dalam kehidupan masyarakat, berbagai konsep teknologi menjadi perbincangan dalam ruang intelektual di seluruh penjuru dunia bahkan hingga obrolan warung kopi. Beberapa konsep mengenai ekosistem teknologi seperti revolusi Industri 4.0 dan society 5.0 sudah mulai disiapkan dan diimplementasikan di beberapa negara.

Dalam konteks Indonesia dalam revolusi industri 4.0 pemerintah Indonesia melalui kementerian Industri telah merilis panduan dalam menghadapi era ini yang disebut "making Indonesia 4.0", sayangnya menurut para ahli dokumen ini masih berfokus pada industri besar, padahal kenyataannya industri mikro kecil menengah (UMKM) juga penyumbang PDB yang besar. Kondisi ini berkebalikan dengan Jerman yang sudah sangat detail dalam menyusun dokumen untuk mempersiapkan industri mereka yang dinamakan "Re-imagining Work White Paper".

Era ini akan memaksa individu, kelompok, negara dan pelaku industri untuk melakukan perubahan

Dalam menghadapi VUCA ini komponen yang paling penting adalah kesiapan sumber daya manusia yang kelak akan mengontrol teknologi ini. Era ini akan memaksa individu, kelompok, negara dan pelaku industri untuk melakukan perubahan, namun dengan revolusi industri juga akan memunculkan pekerjaan baru yang membutuhkan lebih banyak skill atau kemampuan yang berkaitan dengan bidang teknologi.

Pada era ini Indonesia yang sedang mengalami bonus demografi hingga 2036, yang artinya usia produktif (16-64) memiliki rasio yang lebih besar dibandingkan lansia dan anak-anak. Oleh karena itu Indonesia memiliki momentum yang tepat dimana ketika perubahan dunia terjadi, kita memiliki sumber daya manusia yang melimpah.

Sayangnya kuantitas manusia saja tidaklah cukup untuk mengantarkan Indonesia maju, kualitas SDM juga perlu diperhatikan. Menurut laporan hasil PISA (Programme for International Student Assessment), skor kemampuan membaca pada 2003 adalah 371 dan pada 2015 naik menjadi 397, tetapi pada 2018 turun menjadi 371. Sedangkan secara keseluruhan skor PISA Indonesia untuk kemampuan Membaca, Matematika, dan Sains berada diurutan 371, 379, dan 396 secara berurutan. Sekedar diketahui, PISA adalah program menguji kompetensi murid usia 15 tahun dalam kemampuan membaca, matematika dan sains.

Momentum kemerdekaan 75 tahun ini menjadi refleksi bagi kita, sebagai masyarakat Indonesia bahwa dahulu kita dapat mengusir kolonialisme dari bumi pertiwi dengan perjuangan yang berat, dan menunjukan bahwa kita adalah masyarakat pejuang. Saat ini perjuangan kita adalah menghadapai ketidakpastian dunia dengan mempersiapkan kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menyongsong Indonesia maju. Dirgahayu kemerdekaan Indonesia, menuju Indonesia maju.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline