Kurikulum Merdeka di era Presiden Prabowo menjadi perbincangan hangat karena biasanya setiap ada pergantian menteri selalu ada pergantian kurikulum. Sebelum terjadinya pelantikan menteri, sudah banyak rumor yang beredar di sosial media mengenai pergantian atau perombakan yang akan terjadi.
Menurut UU no.20 tahun 2003, kurikulum merupakan serangkaian rencana dan pengaturan yang mencakup tujuan, isi, bahan ajar, serta metode yang dijadikan panduan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dampak dari kurikulum yang menjanglau secara nasional tentunya menjadi hal yang penting di era Presiden Prabowo ini.
Lantas bagaimana nasib dari Kurikulum Merdeka yang sudah tercetus oleh Menteri Pendidikan sebelumnya yaitu Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A? Mungkinkah akan ada perombakan besar atau hanya penyesuaian kecil yang akan dilakukan oleh menteri yang baru?
Perlu kita tahu bahwa saat ini Kementrian yang dulunya adalah Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) saat ini dipecah. Terdapat 3 kementrian yang terbentuk dari kementrian sebelumnya yaitu kementrian pendidikan dasar dan menengah, kementrian pendidikan tinggi, sains dan teknologi dan kementrian kebudayaan.
Nasib Kurikulum Merdeka di era Presiden Prabowo
Berdasarkan video wawancara dari channel Media Nawacita Indonesia, Abdul Mu'ti yang pada saat itu masih menjadi calon menteri memberikan tanggapan terkait kurikulum merdeka. Ia menjelaskan bahwa dirinya masih belum mengarah ke arah pergantian atau penataan ulang pada kurikulum karena belum dilantik.
Beliau menjelaskan bahwa akan melihat road map yang sudah tersusun dari menteri sebelumnya. Road map tersebut tentunya juga akan diselaraskan dengan visi dan misi Presiden Prabowo.
Dari video Youtube channel Berita Satu, ada beberapa warga yang memberikan tanggapannya terkait dengan keberlanjutan tentang kurikulum merdeka ini. Respon warga terkait dengan keberlanjutan kurikulum ini tentunya cukup beragam.
Ada yang mengatakan bahwa kurikulum merdeka ini sudah cukup baik karena mengasah kreativitas, namun dihapusnya Ujian Nasional (UN) membuat sebuah ketimpangan. Ada juga yang menginginkan untuk penghapusan kurikulum merdeka karena siswa lebih dituntut untuk praktik terus dari pada belajar.
Dari sosial media sendiri juga banyak rumor yang beredar bahwa akan adanya pergantian kurikulum atau hanya sekedar penyesuaian lagi. Kita tunggu saja hasil akhir dari menteri yang kemungkinan akan melakukan pengkajian ulang terkait kurikulum yang akan membuat perubahan di dunia pendidikan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H