Lihat ke Halaman Asli

Catatan Pendek Sebuah Perjalanan

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya mengalami banyak perjalanan di beberapa daerah, baik dengan menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi (sepeda motor)..Menempuh jarak ratusan kilometer bukanlah hal yg terlalu aneh utk dikerjakan. Menemui berbagai macam orang dengan berbagai macam perbedaan.

Ada hal menarik yg saya pelajari dari perjalanan-perjalanan yang saya tempuh. Salah satunya adalah ketika saya melakukan perjalanan dengan menempuh jarak pergi-pulang kurang lebih sejauh 600 km dengan menggunakan motor berboncengan dengan seorang kawan.

Pada saat itu kami berdua sedang menunaikan tugas ke satu sekolah yang berada di pelosok salah satu kota di Jatim bagian timur. Ketika menjelang siang hari setelah tugas di sekolah selesai kami laksanakan, dua orang guru yg mendampingi kami mengajak makan siang di sebuah warung kecil di seberang sekolah. Selesai menyantap hidangan, sejenak kemudian kami terlibat pembicaraan. Tema yg kami bicarakan sederhana, yaitu tentang hobi masing-masing. Ketika saya ditanya salah seorang guru apa hobi saya, saya mengatakan salah satunya adalah melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru dengan menggunakan sepeda motor.

Dua orang guru tersebut tampaknya agak heran, mengapa kami berdua bersedia menempuh jarak ratusan kilometer dengan menggunakan moda transportasi tersebut. Saya menceritakan bahwa dari sisi ekonomis dan mobilitas motor jauh lebih hemat atau efisien bila dibandingkan menggunakan kendaraan umum. Tapi yang paling penting buat saya adalah kadang-kadang Tuhan meletakkan apa yang menjadi "rejeki" kita justru di tempat-tempat yg tidak kita duga. Saya mengatakan kepada mereka,"Kita bisa berjodoh pak krn motor. Klo saya menggunakan mobil mungkin sekolah dan kami tidak akan pernah bertemu..kadangkala rejeki dan jodoh kita temukan di gang-gang sempit seperti ini."

Sejurus kemudian kami berempat tertawa bersama..Kita sama-sama tau bahwa sekolah ini lebih mudah diakses dengan berjalan kaki dan motor krn letakknya yg agak masuk ke dalam dan tersembunyi. Jarang ada orang yg tau kecuali penduduk setempat, apalagi orang asing rasa-rasanya sulit  menemukan bila tidak benar-benar jeli dan sabar mencarinya:)

Salah seorang dari mereka mengatakan bahwa orang-orang yg berhasil dalam hidupnya bukan orang yg memiliki banyak modal, namun memiliki sedikit syarat ketika menjalani hidupnya. Pada dasarnya setiap orang sudah dianugerahi modal utk survive oleh sang pencipta, hanya saja karena banyak syarat dalam hidupnya jadi lebih berat dan lama bertemu dengan apa yg sudah menjadi "kesuksesannya."

Saya pun setuju, utk mendapatkan barang antik, unik dan bernilai tidak di sembarang tempat kita bisa menemukan. Kadang-kadang kita hanya bisa menemukan di tempat-tempat yg justru di luar dugaan atau prediksi sebelumnya. Oleh karenanya buat saya salah satu cara untuk belajar menjadi pribadi yang otentik adalah menjadi diri sendiri. Tidak perlu membandingkan dengan apa yg didapat orang lain karena masing-masing sudah diciptakan olehNYA lengkap dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. So, enjoyfull....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline