Lihat ke Halaman Asli

Teguh Yuswanto

Suka belajar hal baru

Puisi | Puisi Menangis

Diperbarui: 16 Januari 2019   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada puisi menangis

Sudah berabad-abad lamanya 

menunggu ditulis

Tertindas di bawah  batu

Menunggu bersama sepi

Tak ada penyair yang lewat

Sampai satu hari datang seorang lelaki membawa martil

Badannya menggigil 

dia yakin, itu bukan alat tulis

badanya merasa sakit 

martil menghantam batu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline