Ada puisi menangis
Sudah berabad-abad lamanya
menunggu ditulis
Tertindas di bawah batu
Menunggu bersama sepi
Tak ada penyair yang lewat
Sampai satu hari datang seorang lelaki membawa martil
Badannya menggigil
dia yakin, itu bukan alat tulis
badanya merasa sakit
martil menghantam batu