Lihat ke Halaman Asli

Abdul Rahman

Jurnalis dan penulis

DR (HC) Martha Tilaar: "Terima Kasih Telah Diberi Kesempatan"

Diperbarui: 23 Oktober 2020   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DR (HC) Martha Tilaar menerima Plakat apresiasi dari STIKES RSPAD foto:dok pri

Pekan lalu, tepatnya pada Jumat, 16 Oktober 2020, PT Martina Berto, Tbk --salah satu unit usaha dari Martha Tilaar Group (MTG)- menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Akademi Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto (saat ini telah bertransformasi menjadi STIKES) yang berada di bawah naungan Yayasan Wahana Bhakti Karya Husada.

Bertempat di Griya Cipta Wanita PT Martina Berto, Tbk, penandatanganan diwakili oleh Bryan Tilaar selaku Direktur Utama PT Martina Berto, Tbk  dan Letnan Kolonel Ckm (K) sekaligus Direktur Akademi Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto, Ns. Laurentia Dewi F, M.Kep.
 
Ns. Laurentia Dewi F, M.Kep mengungkapkan tujuan utama dari penandatanganan kerja sama adalah untuk meningkatkan kompetensi dan pengembangan ilmu kebidanan komplementer, ia melihat MTG yang konsisten sejak 50 tahun lalu memproduksi produk kosmetik yang natural dan halal, serta memiliki layanan spa terkemuka dan Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) merupakan mitra kerja yang tepat.

DR (HC) Martha Tilaar menyaksikan kerjasama nota kesepahaman antara Letnan Kolonel (Ckm) Ns. Laurentia Dewi M.Kep (STIKES) dengan Bryan Tilaar foto:dokpri

Perlu diketahui, Akademi Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto saat ini sudah bertransformasi menjadi STIKES RSPAD Gatot Soebroto dengan menambah program studi baru, yaitu S1 Kebidanan (8 semester) dan program studi profesi bidan (3 semester). Hal tersebut sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang sangat komplek sehingga bidan profesional dituntut memiliki critical thinking yang tinggi, terlebih lagi bidan diharapkan mampu menjadi pendamping perempuan yang memahami masalah fisiologis dan psikologis dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi.  

Dalam penerapannya, tim MTG dan tim STIKES RSPAD Gatot Soebroto berkolaborasi merumuskan kurikulum komplementer treatment Prodi S1 Kebidanan. Tak hanya itu saja, Tim KaDO juga memfasilitasi taman herbal di lingkungan kampus STIKES. Tenaga-tenaga ahli berpengalaman dari MTG pun  akan berbagi ilmu dan pengalaman di bidang jamu, massage, dan obat-obatan herbal kepada mahasiswi STIKES RSPAD Gatot Soebroto.

Minum jamu bersama DR (HC) Martha Tilaar dengan jajaran managemen MTG dan STIKES RSPAD foto: dok pri

Kerja sama ini dinilai sangat penting untuk menyinergikan visi dan misi dalam tujuan memajukan pendidikan kebidanan di Indonesia. Target lulusan profesi bidan STIKES RSPAD Gatot Soebroto sendiri adalah mencetak bidan milenial profesional yang mampu praktik mandiri dengan menerapkan asuhan kebidanan inovatif dengan mengangkat kearifan lokal yang berjiwa entrepreneur sehingga diharapkan kerja sama ini dapat memaksimalkan potensi untuk saling melengkapi dalam mengembangkan kearifan lokal untuk praktik kebidanan bersama PT Martina Berto, Tbk (MTG).

Dalam kesempatan yang sama, Dr. (HC) Martha Tilaar, Founder & Chairwoman MTG menyatakan rasa syukur atas kerja sama yang terjalin, "Terima kasih  sebesarnya atas kesempatan yang diberikan Akademi Kebidanan RSPAD Jakarta kepada Martha Tilaar Group melalui unit bisnisnya PT Martina Berto,Tbk untuk bekerja sama dan memberikan sumbangsih kami berupa expertise dan pengalaman kami di bidang tanaman obat Indonesia, serta pengetahuan yang memperkuat keilmuan dari para mahasiswa kebidanan."

Sementara Bryan Tilaar berharap kerja sama dengan Akademi Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto dapat semakin pererat hubungan antara kedua belah pihak, membuka peluang kerja sama yang lebih luas dan bermanfaat, "Kerja sama ini sejalan dengan salah satu pilar MTG yaitu Beauty Education yang merupakan kontribusi nyata dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui ilmu pengetahuan yang kami geluti dalam industri kecantikan, spa, dan jamu."

Ia juga berharap kerja sama yang terjalin dapat memajukan pendidikan di Indonesia, berbasis pada pendekatan sains, profesionalisme profesi yang tinggi dengan berciri kearifan budaya bangsa, serta memaksimalkan potensi yang dimiliki semua pihak yang terlibat agar dapat saling melengkapi (sarana prasarana, Sumber Daya Manusia, pengetahuan dan network).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline