"Blok M,blok M, blok M,..." suara itu masih terngiang dan melekat ditelinga. Suara sang kondektur bus mengisyaratkan bahwa bus telah tiba di terminal Blok M..yach Blok M
Kawasan Blok M begitu terkenal pada jamannya. Dengan adanya terminal bus kawasan blok M menjadi pusat pergerakan aktifitas masyarakat kota jakarta dan sekitarnya. Blok M sebagai terminal terbesar dijakarta menyediakan jasa angkutan ke berbagai kota maupun daerah lainnya. Misalnya saja jika kita ingin ke tangerang kita tak perlu bingung.pergi saja ke terminal blok M maka akan didapati angkutan ke kota yang anda tuju. Bisa menggunakan armada Kopaja, Mayasari, danDengan begitu tingginya aktifitas warga kota jakarta maka berdampak pada tingginya perputaran perekonomian dikawasan tersebut. Bukan saja pedangan asongan, pedagang minuman, buah buahan, akan tetapi terminal di konsep dengan memadukan antara terminal dan dunia usaha yaitu dibawah terminal ada pertokoan atau perbelanjaan yang sangat megah kala itu.
Para pekerja atau pengguna jasa angkutan bisa menyempatkan waktunya sejenak untuk berbelanja berbagai kebutuhannya.
Hari ini bersama keluarga pergi ke kawasan Panglima Polim kawasan tidak jauh dari kawasan Blok M. Bentuk rasa kangen saya setelah lebih dari 20 tahun tidak mengunjungi kawasan Blok M, saya mengajak keluarga bernostalgia mampir ke Blok M. Betapa kagetnya saya ternyata kawasan blok M tak seramai dahulu. Tak kudapati bus bus berjajar saling salib untuk mendapatkan penumpang. Tak lagi kudapati lengkingan suara kondektur bus memanggil penumpang. Tak terlihat lagi pedagang asongan yang hilir mudik. Tak terlihat pengamen jalanan naik turun diatas bus kota. Blok M seperti kota mati, sepi...
Sebagai rasa penasaran saya mencoba turun ke area pertokoan dibawah terminal yang biasanya penuh sesak dan bau keringat para penumpang,kini pintu pintu toko tampak kusam dan lusuh. Terdiam dengan sehala kenangan yang dimakan oleh waktu.
Reformasi Moda Transportasi
Salah satu penyebab matinya perekonomian blok M akibatnya reformasi transportasi di Propinsi DKI Jakarta dengan Bus Way. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan publik khususnya bidang transportasi. Dahulu blok M diisi oleh angkutan yang sudah tidak layak secara teknis seperti asap knalpot yang hitam pekat yang menimbulkan polusi udara.
Dengan konsep transportasi busway yang terintegrasi armada angkutan tidak lagi berhenti pada satu titik di terminal akan tetapi bus melayani penumpang dari halte satu ke halte yang lainnya sesuai tujuan.
Akibat kebijakan tersebut merubah "wajah: kawasan Blok M yang selalu sibuk dari pagi hingga tengah malam kini menjadi kota sunyi. Kawasan blok M hanya diisi sebagian kecil pedagang yang masih bertahan. Terminal blok sebagian dirubah menjadi taman bermain dan tak nampak lagi keangkuhan derungan knalpot bus bus kota sang raja jalanan. Blok M kini tinggal kenangan!