Lihat ke Halaman Asli

Teguh Wiyono

Pendidik

Indonesia Alami Krisis Pembelajaran (Crisis Learning)

Diperbarui: 18 November 2022   05:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

saat indonesia tengah mengalami Krisis Pembelajaran atau Learning Crisis. Ini berdasarkan hasil survei dari Program for International Student Assessment (PISA) yang menyatakan bahwa Indonesia mengalami krisis learning atau darurat pembelajaran Hal ini disebabkan dua hal utama: 

Yang pertama rendahnya minat literasi dan numerasi anak-anak muda Indonesia yang sangat rendah di mana berdasarkan data Indonesia menduduki peringkat 74 dari 79 negara yang memiliki minat literasi dan numerasi . Wow mengerikan.

Yang kedua disebabkan oleh wabah pandemi covid-19 2 tahun terakhir telah memporak porandakan sistem pendidikan di Indonesia

Untuk itu perlu perhatian yang sangat serius kepada seluruh pihak khususnya pemerintah dalam hal ini menteri pendidikan dan Kebudayaan serta riset dan teknologi untuk melakukan kebijakan-kebijakan strategis sehingga krisis pendidikan ini tidak berlangsung lama dan kembali pulih seperti biasa

Bentuk upaya pemerintah dalam mengatasi krisis pendidikan ini ialah dengan memberlakukan kurikulum darurat serta mempercepat terlaksananya kurikulum Merdeka yang seharusnya dilaksanakan di 2024 namun pelaksanaan kurikulum Merdeka ini dilaksanakan lebih cepat yaitu di 2022 ini adalah bentuk konkrit langkah pemerintah untuk mengatasi krisis pembelajaran ini sehingga anak-anak tetap berkembang sesuai dengan potensi yang ada dan terus berkarya meskipun kondisinya masih belum pulih.

Selain itu harus adanya langkah-langkah konkrit Bagaimana cara meningkatkan minat literasi dan nomor numerasi siswa-siswi kita agar mereka tidak tertinggal dari negara-negara lain

Rendahnya minat literasi anak ini sangat dipengaruhi oleh adanya perangkat-perangkat teknologi seperti menggunakan HP tapi tidak sesuai dengan tempatnya sehingga mereka lebih sibuk bermain game dibandingkan untuk membaca untuk itu perlu adanya terobosan-terobosan yang sangat besar bagaimana anak-anak ini bisa terus berkarya dan mengembangkan minatnya di dalam membaca

Kegiatan semacam ini bisa dimulai dari level sekolah dengan melibatkan guru-guru khususnya pada bahasa Indonesia untuk mendorong memotivasi anak-anak untuk mau berkunjung ke perpustakaan atau membaca literasi yang sekarang banyak didapatkan di melalui gadget oleh HP membuka situs-situs atau laman-laman yang menyediakan buku-buku atau informasi-informasi secara digital

Selain untuk membangun motivasi dan minat numelasi dan literasi perlu dilakukan lomba-lomba untuk kaum milenial ini baik dalam membaca menulis atau berkarya lewat tulisan-tulisan sehingga generasi ini bisa berkembang dan meningkatkan minat literasi pada anak-anak muda

Semoga dengan kegiatan yang positif bisa memberikan stimulus anak untuk meningkatkan minat bacanya.

Semoga bermanfaat#DocJaysehatselalu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline