Lihat ke Halaman Asli

Teguh Wiyono

Pendidik

Perbankan: Tempat Investasi atau Penitipan Uang?

Diperbarui: 25 September 2022   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Assalamu alaikum wr.wb 

Selamat pagi para kompasioner.

Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kebahagiaan dan menikmati hari libur bersama keluarga

Sewaktu kecil, dari mulai bangku sekolah dasar kita mulai dibiasakan dengan budaya menabung. Menabung dari menyisihkan uang jajan yang diberikan orang tua. 

Cara menabungnya masih dengan cara konvensional yaitu dengan menyimpan uang dalam kaleng atau guci atau dititipkan pada guru melalui buku tabungan sekolah.

Berkembangnya waktu, kita diperkenalkan cara menabung lewat perbankan, banyak bank menawarkan program menabung, menyimpan uang dengan suku bunga tertentu untuk menarik nasabah agar mau menginvestasikan uangnya di Bank.

 Dengan iming-iming suku bunga yang tinggi berharap dengan menyimpan sejumlah uang dibank uangnya akan bertambah jumlahnya. 

Tapi tahukah anda bahwa saat ini perbankan saat ini telah mengalami pergeseran fungsi. perbankan tidak lagi dapat dijadikan destinasi investasi atau menabung dan berharap untuk mendapatkan incame pasif dari bunga hasil penyimpanan sejumlah uang.

Perbankan sebagai Penitipan Uang

Perbankan saat ini lebih layak disebut sebagai penitipan uang. Kenapa demikian? Karena saat ini banyak perbankan memberlakukan bunga 0 % ( nol persen) untuk investasi dibawah 10 juta. Sementara setiap bulan, nasabah diberikan beban administrasi dengan nilai tertentu bahkan nasabah diberikan beban tambahan biaya transaksi, biaya penggantian ATM, penggantian Buku dll.

Dengan kata lain dengan menyimpan sejumlah uang diperbankan dalam waktu tertentu bukan uang nasabah bertambah bisa jadi uang didalam tabungan akan terus berkurang karena adanya beban beban administrasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline