Kemarin aku tak sempat berdoa
Tapi dadaku penuh dengan percaya
Walau nyatanya sangka tak jadi sama
Kau menyeret malam dengan tergesa
Saat senja sedang menyilau mesra
Dan layang-layangku masih di udara
Tak akan sempat aku mengulurnya
Maka, biarlah saja tetap di sana
Semoga besok langit masih terbuka
Pikiranku dililit gundah gulana
Bisik angin berkata lihatlah segera