Lihat ke Halaman Asli

Stop Bullying

Diperbarui: 2 Agustus 2017   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Catatan seorang teman. Patut kita renungkan.   

 That Bullying videos berimbas secara mengejutkan ke kehidupan gw,
Dua kenalan tetiba mengucap 'maaf' terkait pengalaman mereka nge-bully gw dulu secara langsung 

 Bagi sebagian orang yang menurut standar fisik atau perilaku yang ada  di dunia ini kurang "ideal", seiring waktu kita harus belajar bahwa  bullying akan menjadi satu paket dalam kehidupan kami (and trust me,  proses itu luar biasa berliku secara psikologis)

 Kebanyakan akan berusaha beradaptasi dengan menjadi lebih 'diam',
 beberapa membuat kesalahan dengan memaksakan diri untuk diterima dengan  cara apapun yang umumnya berefek pada penambahan kadar bully,
beberapa cukup beruntung dengan menjauhkan diri dari kehidupan sosial dan fokus untuk menjadi "besar" 

 Sisanya.....secara tragis menjadi pem-bully, menggunakan strategi "menyerang sebelum terserang"

 Apapun itu menurut gw yang secara profesional menjadi target bully  sejak kecil, perbaikan hanya bisa dilakukan apabila ada pendobrak di  luar sistem bullying yg ada, orang tua belum tentu bisa mengawasi secara  langsung, seorang pembully belum tentu mengerti dan yang di bully  sekeras apapun mereka melawan malah akan berimbas lebih buruk bagi  mereka umumnya, selain efek psikologis yang akan menjadi "tato" permanen

 Harus ada di luar itu yang berani memegang prinsip bahwa....

 Salah adalah salah walaupun semua melakukannya
Dan
Benar adalah benar walaupun hanya satu orang yang melakukannya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline