Lihat ke Halaman Asli

Teguh Ari Prianto

TERVERIFIKASI

-

Diplomasi Makan Siang KAA 1955 hingga Terbitnya Dasa Sila Bandung

Diperbarui: 9 November 2023   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konferensi Asia-Afrika 1955: Sejarah, Peserta, dan Hasilnya. Foto: KOMPAS.com

Sangat banyak deretan nama terkait langsung maupun tidak langsung dengan suksesnya penyelenggaraan Konperensi Asia Afrika (KAA) tahun  1955 di Bandung. Jasa-jasa mereka terkenang hingga kini.

Dari sejumlah nama tersebut, kita mengenal Madrawi dan Fhadli Badjuri.

Dua putra terbaik bangsa, telah rela berkorban demi terciptanya kemuliaan negara.

Meskipun bertindak dengan cara-cara sederhana pada awalnya, namun kemudian jasa-jasa mereka terkenang dan bahkan menjelma menjadi sebuah penemuan besar bangsa Indonesia dalam hal sejarah diplomasi.
 
Madrawi dan Fhadli Badjuri adalah sahabat-sahabat dekat Presiden Soekarno dan Roeslan Abdeolgani.

Mereka itu pemilik Rumah Makan (RM) Madrawi di Jalan Dalem Kaum Bandung waktu itu.
 
Pada saat perhelatan KAA tahun 1955, Madrawi dan Fhadli Badjuri mendapat kepercayaan mengurus kebutuhan konsumsi bagi para delegasi KAA.

Madrawi dan Fhadli Badjuri menjelma orang penting dengan tugas khusus langsung dari presiden, menjamu tamu-tamu negara bak juru-juru masak penyedia makan siang istana.

Kesempatan besar, mereka tidak menyia-siakannya. Sesegera mungkin meracik makanan dan mengemasnya dengan baik serta higienis.

Dua dasar kemampuan dan pengalaman itu, termasuk bagian dari kemampuan besar mereka dalam hal membuat makanan khas dan enak.

Kreasi tangan-tangan terampil mereka pun membuahkan hasil.

Sajian makanan khas Madura kemudian tersaji ditengah-tengah penyelenggaraan KAA.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline