Lihat ke Halaman Asli

Teguh Ari Prianto

TERVERIFIKASI

-

Selaras Alam

Diperbarui: 1 Februari 2023   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seni kecapi suling pengiring  mamaos dalam tradisi Sunda. Photo: kompas.com

Alam sudah memberi tanda-tanda untuk dibaca manusia agar kehidupan senantiasa teratur satu sama lain.

"Sebagai insan bumi, manusia dilarang "memerkosa" ibu pertiwi", demikian Rd. Dyna Ahmad menegaskan.

Alam tempat hidup mahluk memiliki laku hidupnya sendiri-sendiri.

Tugas manusia kemudian menyelaraskan potensi dirinya dengan keadaan alam tersebut.

Dalam memenuhi kebutuhan tempat tinggal misalnya, ketika manusia menetap pada suatu bidang bumi rawan gempa, maka bangunan tempat tinggal mesti menyesuaikan dengan kontur tanah yang ada.

Type bangunan diupayakan adalah bangunan tahan gempa dengan bahan-bahan ramah lingkungan dan mudah diperoleh dari kawasan sekitar.

Rd. Dyna Ahmad, selaku sesepuh mewakili Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan Jawa Barat, menyampaikan hal tersebut pada suatu pembahasan mengenai pentingnya kita memahami alam dan hidup selaras bersamanya, di Bandung belum lama ini.

Banyak lagi sisi keilmuan lain dari alam semesta ini bagi manusia, jamak untuk terus terpikirkan.

Alam sudah memberi tanda-tanda untuk dibaca manusia agar kehidupan senantiasa teratur satu sama lain.

"Sebagai insan bumi, manusia dilarang "memerkosa" ibu pertiwi", demikian Rd. Dyna Ahmad menegaskan.

Leluhur Adat Sunda telah mengamanatkan hal tersebut sejak jauh-jauh hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline