Jalan menuju tahun baru, mengurung waktu hingga pergantian malam. Saya saksikan cuaca ekstrem.
Akhir tahun, mengumpulkan ingatan, apa saja sudah teraih. Karena esok hari harus bergegas lebih baik lagi.
Saya pun menyibak semua kenangan yang dapat diingat. Pahit, manis, suka, dan duka bercampur dalam kerangka pikir dan hati.
Setidaknya itulah yang bisa saya lakukan, lalu sedikit menyimpulkan apa berhasil atau tidakkah menggapai cita-cita seperti harapan dulu saat menghadapi pergantian tahun.
Menghadapi tahun baru, menyembul lagi keinginan meraih kebebasan berkreasi serta mampu jalani hari lebih berarti.
Jalan untuk ditempuh tidak hanya sendiri, melainkan bersama mereka orang-orang tercinta yang berada di sekeliling.
Cita-cita itu ibarat pemantik bagi saya. Orang-orang tercinta menjadi cambuk semangat bergerak.
Kehadiran keduanya menjadi lengkap bagaimana energi hidup terbakar di bawah sorot mentari nusantara.
Mereka insan-insan tercinta menaklukan keegoan diri. Karena bahagia sejatinya diraih bersama.
Harapan mengalir di ujung pena, menyuratkan detil kejaran-kejaran mimpi sebelum tiba saatnya menjalani.
Ruang-ruang ide coba diperas hari ini, agar bulat langkah hadapi tahun depan.