Sebagai orang yang telah lebih dari sepuluh kali bolak-balik Indonesia-Belanda dalam kurun waktu yang berdekatan, bolehlah saya menulis tentang tips traveling ke negeri Belanda, khususnya untuk datang ke kota Amsterdam. Seperti halnya ulama ataupun kyai, bolehlah saya menentukan halal haramnya tentang berpergian ke negeri Belanda.
Untuk lebih lengkap dianjurkan juga untuk melakukan pencarian via internet biar lebih afdol informasi yang didapat. Karena apapun yang saya tulis lebih banyak merupakan pengalaman subyektif dari saya pribadi. Selain itu biar lebih niat dalam penggalian informasinya.
Belanda adalah negara kecil, dengan jumlah penduduk hanyalah sekitar 17 jutaan. Sedangkan untuk kota Amsterdam (khususnya bagian dalam) saja yang menjadi tujuan utama para turis hanyalah berpenduduk 800 ribuan saja. Selanjutnya setiap tahunnya ada sekitar lebih dari 5 jutaan turis datang mengunjungi negeri Belanda.
Dengan info di atas jadi bisa dibayangkan, penduduk kota Amsterdam sebenarnya lumayan empet oleh kehadiran para turis. Oleh karena itu, banyak dari artikel saya lainnya yang dapat menjadi rujukan untuk berkunjung ke kota Amsterdam, terutama yang bertujuan sebagai turis anti mainstream.
Walaupun Belanda terkenal dan identik dengan kincir angin dan bunga tulipnya, tidak bisa dipungkiri untuk kaum muda mayoritas hanya dua tujuan utama turis datang ke kota Amsterdam, Red light distric dan coffeeshop. Paling mentok ditambah lagi dengan photo-photo di sekitaran instalasi huruf yang terkenal dan banyak ditiru dibelahan dunia lainnya yaitu I amsterdam.
Sedikit ulasan tentang red light distric baca disini
begitu juga tentang coffeeshop (nulisnya memang nyambung berarti coffeeshop versi Belanda) baca disini
Jikalau anda mempunyai pemikiran lebih elite, museum bisa menjadi tujuan. Karena di Belanda sendiri terdiri lebih dari 400 museum yang dapat dikunjungi. Asal jangan jauh-jauh datang ke Belanda tujuannya berkunjung ke Madame Tussaud, itu kuadrat mainstream namanya.
Tingkat pengunjung turis yang tambah membeludak beberapa tahun belakangan ini juga dikarenakan adanya alternatif penginapan selain hotel yang dapat dipesan via app, yaitu jenis Bed and Breakfast. Menjadikan banyak warga kota yang mempunyai lebih ruang dapat menyewakan pada para turis. Beruntungnya bagi para turis menjadikan harga menginappun menjadi lebih kompetitif.
Nantinya artikel tentang tips berkunjung ke Belanda akan terbagi dalam beberapa topik, soalnya kalau cuma jadi satu nanti bacaanya kelamaan dan saya juga kecapaian untuk koreksi semua kata-perkatanya. Okei, berikut langkah awal untuk mempersiapkan berkunjung ke negeri Belanda.
Visa
Yang paling utama sebelum dapat pergi adalah visa. Belanda termasuk dalam wilayah schengen. Jadi ketika kita mengantungi visa menuju Belanda otomatis dapat juga singgah ke wilayah schengen. Yang perlu diperhatikan nanti ketika mendapatkan visa adalah berapa lama durasi waktu yang didapat dan jenis apa visa yang didapat, single entry atau multiple entry. Monggo silahkan di browsing maksudnya apa.
Semenjak beberapa tahun yang lalu, pengajuan visa harus dilakukan via email dalam janji pengajuannya. Juga untuk wawancara sudah tidak dilakukan lagi di Kedutaan Besar Belanda di Jakarta. Mereka mengalihkannya ke pihak ke-3 untuk semua proses administrasinya.