Lihat ke Halaman Asli

tegarsianipar

"Si Vis Pacem, Para Bellum"

Menunggu Kematian

Diperbarui: 8 Mei 2023   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : ummetro.ac.id

Sunyi itu semakin mendekat

Kekosongan jiwa merayap ke pikiran
Tubuh tidak dapat lagi mengontrol
Kematian tampak semakin dekat

Debu naik berterbangan
Besi ayunan itu kini berkarat
Akar pohon yang besar tidak lagi diduduki
Sunyi, sepi, bersamaan datang dengan badai kekosongan jiwa

Hancurkan saja jalan aspal itu
Pukul 00:00 masih ada yang bekerja
Membenturkan palu ke tanah
Kesunyian itu tetap tinggal di tengah riuh

Puisi ini menunggu tintanya habis
Dibalik jari yang memanifestasi pikiran
Dalam kehancuran kita tetap dipaksa bertahan
Pada kerapuhan yang terus memanggil untuk hilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline