Lihat ke Halaman Asli

tegarsianipar

"Si Vis Pacem, Para Bellum"

Memahami Apa Itu Teori Konspirasi

Diperbarui: 22 November 2022   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teori Konspirasi (Dokumen Pribadi)

Pernahkah terbesit dipikiran kalian bahwa segala hal yang terjadi di dunia ini apakah terjadi ataukah terjadi atas rancangan sekelompok orang yang memiliki kuasa untuk mengendalikan dunia?, jika iya maka kita sedang mengaktifkan pikiran kita untuk membedah teori konspirasi. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia atau KBBI, kata konspirasi adalah persekongkolan atau komplotan. Sedangkan pelaku yang menjalankan konspirasi ini disebut dengan konspirator. Para konspirator berusaha mengerjakan rencana konspirasi mereka secara mulus dan rapi sehingga orang tidak mengetahuinya sedikit pun. 

Jadi menurut saya, teori konspirasi adalah suatu teori atau rencana  yang dirancangkan oleh sekelompok orang yang disebut sebagai konspirator untuk menutupi alasan sebenarnya suatu pristiwa terjadi dengan tujuan untuk keuntungan sekelompok konspirator tersebut, teori konspirasi biasanya terkait dengan sejarah, politik dan ideologi. 

Jadi saat kita mengatakan misalnya, teori konspirasi covid-19, artinya kita sedang membedah dan membicarakan alasan utama dari peristiwa covid-19 yang mungkin sudah direncanakan sebelumnya oleh sekelompok orang atau elit global namun rencana tersebut ditutupi dengan serangkaian pristiwa yang dikarang dan disebarkan ke media untuk menutupi alasan sebenarnya kejadian tersebut.

Mempelajari atau membedah suatu teori konspirasi seringkali dianggap bodoh, atau melakukan kegiatan yang membuang-buang waktu saja, atau sering juga disebut orang yang banyak ngayal dan imajinasinya ketinggian, padahal beberapa hal yang sudah terjadi di dunia ini yag teori konspirasi nya sempat dianggap konspirasi dan kini sudah menjadi nyata dan fakta. 

Contoh teori konspirasi yang menjadi fakta dan nyata adalah, konspirasi tentang pemerintah AS yang memata-matai penduduk sipil di seluruh dunia dengan tujuan untuk kepentingan pemerintah AS, hal ini awalnya hanyalah konspirasi, namun akhirnya menjadi kenyataan setelah mantan karyawan CIA (Central Intelligence Agency) badan intelijen nya amerika, yang bernama Edward Snowden mengungkapkan ribuan dokumen rahasia pemerintah AS kepada wartawan yang akhirnya disiarkan ke publik tentang jaringan intelejen canggih AS bersamaan dengan beberapa negara Barat lainnya, yang bertujuan memata-matai penduduk sipil di seluruh dunia.

Banyak pemata-mataan ini dilakukan melalui perusahaan jejaring sosial. Seperti, pada tahun 2016, lembaga atas nama Pemerintah AS mengirim 50.000 permintaan data pengguna ke Facebook, 28.000 ke Google, dan 9.000 ke Apple.

Begitu banyak kejanggalan tetang peristiwa yag terjadi di dunia ini, hanya saja tidak diberitakan secara langsung di media, jika kita ingin mengtahui kebenaran dengan lanjut, maka kita harus siap lelah dengan proses penelitian kita sendiri.

Mempelajari atau membedah teori konspirasi tidak berarti harus melulu membatalkan segala pristiwa yang diberitakan di media, hanya saja kita akan dapat pembanding, serta referensi yang lebih luas dalam menelaah suatu pristiwa. 

"Yang terlihat benar, belum tentu benar. Yang terlihat salah, harus dibuktikan" 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline