Lihat ke Halaman Asli

Tegar Setiawan

Mahasiswa UIN Walisongo

Sajak Banjir

Diperbarui: 29 Maret 2024   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, 29 Maret 2024/@harusofyan_

Awan pagi ini gelap 

Semesta menangis meronta-ronta

Menyaksikan kisah tragis manusia

Tenggelam karena luka yang dibuatnya
Banyak rakyat salahkan Rajanya
Para Raja salahkan semesta yang menangis tanpa jeda
Lalu semesta salahkan siapa?
Ini semua ulah manusianya
Bukan salah semesta yang menangis tanpa jeda

Hamparan padi tenggelam
Petani menangis sedih
"Apakah Aku akan gagal panen?" rintihnya
Sekolah-sekolah terendam
Para Guru wajahnya tampak musam
"Apakah Aku telah gagal mendidik mereka?" Gumamnya

Rumah-rumah hanya nampak atapnya
Warga hanya bisa duduk diam diatasnya
Anak-anak riang gembira bermain bak wisata taman air disana

Prahu karet berlalu lalang
Pasukan berseragam oren pun turun tangan
Rajanya hanya diam
Malah sibuk urus kekuasaan

Ditulis Oleh

Heru Sufyan (Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN Walisongo Semarang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline