Lihat ke Halaman Asli

Tegar Setiawan

Mahasiswa UIN Walisongo

Meraih Kemerdekaan Sejati

Diperbarui: 2 November 2023   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

canva 02/11/2023

Tujuan dari puasa itu sendiri adalah menahan diri. Menahan diri mempunyai arti yang sangat luas, seperti menahan diri dari nafsu duniawi yang berlebihan sehingga tidak bisa dikendalikan, atau nafsu batinyah yang tidak seimbang, dan apabila hal tersebut tidak diletakan pada porsinya atau tidak benar maka akan mengakibatkan suatu ketidak seimbangan hidup dan akan mencapai kegagalan.

Dorongan atau keinginan nafsu fisik bahkan batin secara berlebihan akan menghasilkan sebuah rantai belenggu yang akan menutup God Spot. God Spot adalah kejernihan hati yang merupakan sumber suara ilahi yang selalu membimbing dan memberikan informasi penting untuk keberhasilan dan kemajuan seseorang. God Spot yang tertutup oleh nafsu fisik dan batin yang tidak seimbang akan menutup hati seseorang dan menjadikannya "buta hati" ia menjadi seseorang yang tidak mampu membaca kondisi batinyah dirinya sendiri dan juga lingkungannya secara obyektif. Dengan kata lain, ia menjadi asing dengan dirinya sendiri dan juga lingkungannya.

Hal tersebut terjadi karena radar hati yang tertutup oleh ego. Ia menjadi tuli dan buta sehingga tidak lagi mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, karena baginya kebenaran adalah apabila ia mengikuti "ego" pribadinya. Namun apabila ia telah terbebas dari ego itu hatinya kembali menjadi "terang", suara hati akan kembali bekerja untuk memberikan informasi dan bimbingan penting untuk meraih keberhasilan dengan cara yang sesuai dengan kehendak hati nurani manusia dan hukum alam. (Agustian Ary Ginanjar, 2003)

Ego akan mengambil jalan pintas untuk mencapai suatu keberhasilan dan akan menciptakan suatu landasan yang rapuh dan berbahaya yang justru akan menghantam balik dirinya. Ia mungkin tahu telah melakukan suatu kesalahan yang merugikan orang lain tetapi belenggu egoism telah menutup mata dan telinganya. Terkadang ego yang menutupi suara hati seseorang dipengaruhi oleh persepsi atau cara pandang yang salah. Jadi, cara pertama agar seseorang dapat menembus belenggu yang menutupi ego tersebut adalah dengan merubah cara pandang atau persepsinya. Untuk memperoleh sesuatu yang bermakna manusia harus belajar melihat sesuatu secara terpadu (integral) dan menyeluruh (hostilities).

Secara umum tujuan berpuasa adalah mencapai kemerdekaan sejati, merdeka dan bebas dari berbagai belenggu yang mengekang God Spot. Puasa adalah metode pelatihan rutin dan sistematis untuk menjaga fitrah manusia sehingga ia tetap memiliki kesadaran diri yang fitrah dan akan menghasilkan sebuah akhlakul karimah. Pengendalian diri yang dilatih dan dilambangkan dengan puasa adalah mencapai keberhasilan, bukan pelarian dari kenyataan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline